Mantan Presiden Afghanistan Minta Maaf karena Kabur dari Negaranya

 Mantan Presiden Afghanistan Minta Maaf karena Kabur dari Negaranya

Mantan Presiden Afghanistan (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Dubai – Saat kelompok Taliban menguasai kota Kabul, Ashraf Ghani yang saat ini merupakan mantan Presiden Afghanistan kabur meninggalkan negaranya. Atas sikapnya melarikan diri itu, Ashraf Ghani mengaku menyesal dan meminta maaf kepada publik Afghanistan.

Selain meminta maaf kepada publik Afghanistan, Ghani juga ingin meluruskan tudingan yang dialamatkan dirinya. Di mana kabar yang berkembang, Ghani sengaja melarikan diri dari negaranya dengan membawa kabut uang jutaan dolar.

Atas tuduhan itu, ia melalui akun Twitternya menjelaskan tidak benar dirinya kabur karena membawa uang jutaan dolar pasca krisis yang melanda negaranya. Untuk itu, Ghani merasa perlu memberikan klarifikasi atas tindakannya melarikan diri dari Afghanistan.

Terkait pelariannya ke luar negeri, Ghani mengaku meminta maaf kepada rakyat Afghanistan. Menurut Ghani alasan meninggalkan Kabul secara tiba-tiba pada 15 Agustus 2021 lalu karena saran keamanan istana.

Sebaliknya, ia mengaku merasa berat saat memutuskan untuk meninggalkan Afghanistan. Oleh karena itu, ia baru bisa meminta maaf kepada publik Afghanistan sekarang ini.

“Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya,” ujar Ghani, dilansir dari Russia Today, Kamis (9/9/2021).

Menurutnya, meninggalkan Kabul dan pergi ke luar negeri disebut sebagai langkah satu-satunya. Untuk membungkam senjata dan menyelamatkan ibu kota serta enam juta warganya.

Dikutip dari Sindonews, Ghani mengecam tuduhan tak berdasar bahwa dia telah melarikan diri dari negara itu dengan jutaan dolar milik rakyat Afghanistan. Ia mengatakan bahwa tuduhan itu sepenuhnya salah.

Mantan pemimpin Afghanistan itu menambahkan bahwa korupsi adalah wabah dan memeranginya adalah elemen penting dari kepresidenannya. Sebab ia telah mewarisi monster yang tidak dapat dengan mudah atau cepat dikalahkan.

Ghani mengatakan dia juga akan menyambut baik penyelidikan resmi oleh PBB atau badan internasional lainnya untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *