Kisah Silang Pendapat Dua Ulama Kakak Adik Soal Fiqh

 Kisah Silang Pendapat Dua Ulama Kakak Adik Soal Fiqh

Gus Yahya (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berkisah tentang dua ulama bersaudara yakni KH. Bisri Mustofa dan KH. Misbah Mustofa. Kakak adik ini disebutnya kerap silang pendapat soal fiqh.

Padahal keduanya sama-sama berguru kepada guru yang sama yakni Kiai Kholil Harun. Mereka mondok dan ngaji bersama-sama, belajar kitab-kitab yang sama, yaitu Alfiyah Ibnu Malik dan Fathul Mu’in.

Tapi dalam realitasnya, kakak adik ini tidak pernah satu kata dalam pendapat di bidang fiqih.

“Kiai Bisri menghalalkan KB, Kiai Misbah mengharamkannya. Kiai Bisri tak suka santri melakoni tirakat yang berat-berat, adiknya menganjurkannya. Kiai Misbah mengharamkan bank, kakaknya menghalalkannya. Kiai Misbah berat, Kiai Bisri enteng,” tulis Gus Yahya melalui akun Facebook pribadinya, dikutip Jumat (25/02/2022).

Ia mencontohkan perbedaan-perbedaan pola pikir antara Kiai Bisri dan Kiai Misbah sebagai sesuatu yang unik. Di mana Kiai Misbah konsisten dengan pandangannya. Sehingga untuk berangkat haji, ia tak mau pergi haji lewat pemerintah karena harus menggunakan jasa bank.

“Beliau nekat menempuh jalan sulit dan berliku-liku untuk mendapatkan visa dan transportasi “Haji swasta” bersama istrinya,” ungkap Gus Yahya.

Sementara di sisi lain, Kiai Bisri bertolak belakang dengan Kiai Misbah. Ia mendirikan Yayasan Mu’awanah Lil Muslimin (YaMu’alim) yang lantas membuka layanan “Bank Haji”.

Belakangan terpaksa tutup karena kebijakan Pemerintah Soeharto menerapkan sentralisasi layanan haji oleh Pemerintah saja.

“Pandangan Kiai Bisri tentang halalnya bank tergolong kontroversial pada masa itu. Tidak sedikit yang mempertanyakan dan menggugatnya,” jelasnya.

Kepada santri-santrinya, Kiai Misbah menceritakan bahwa orang yang berhubungan dengan bank itu besok kalau mati jadi jerangkong (hantu).

Mendengar pendapat itu, Kiai Bisri dengan enteng menyanggah Kiai Misbah.

“Jadi jerangkong ya biar! Wong sudah mati saja. Yang bakalan pusing ‘kan yang masih hidup,” ungkap Gus Yahya menirukan Kiai Bisri.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *