Hari Santri Nasional, Pesantren Diharapkan Gagas Perdamaian Dunia
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Kementrian Agama Republik Indonesia gelar Muktamar Pemikiran Santri di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu, (28/9/2019). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian dalam memperingati Hari Santri Nasional, yang akan jatuh pada 22 Oktober 2019.
Acara ini yag
mengankat tema ‘Ngaji, Ngopi, Ngomedi’ dihadiri langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Direktur Jenderal
(Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Komarudin Amin. Dirjen Pendis dalam
kesempatan ini mengatakan acara ini sekaligus memberi pemahaman kepada
masyarakat umum dan internasional menegnai komitmen pesantren mendorong perdamaian
dunia.
“Acara Muktamar
Pemikiran Santri ini memberikan kepahaman kepada masyarakat umum dan
internasional bahwa pesantren sebagai role model dalam
penggagas perdamaian dunia. Peran santri sangat strategis guna menangkal
radikalisme di ruang-ruang yang memenangkan perebutan otoritas di ruang
publik,” ucap Komarudin Amin sebagaimana dirangkum HIDAYATUN.COM dari Detik.com.
Talk Show dan Stand Up Comedy yang
akan dibawakan langsung oleh para santri menambah kemeriahan acara ini. Muktamar
Pemikiran Santri ini diharapkan dapat juga untuk mengekspos kesenian dan sastra
yang selama ini tumbuh di pesantren sebagai jalan menyuarakan perdamian dunia.
Sementara itu, Menteri Agama
Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kegiatan ini bisa menjadi rekam jejak sejarah
dan kebudayaan yang ada di pesantren. Apalagi ditambah dengan nilai-nilai agama
yang ada di dalam sejarah tersebut.
“Tahun ini kali ke-4
kita memperingati Hari Santri Nasional, secara khusus Muktamar Pemikiran Santri
ini akan dirangkai dengan malam kebudayaan. Sebab, kita tahu salah satu ciri
pondok pesantren yang ada di Indonesia memiliki rekam jejak sejarah yang
menonjol terkait kebudayaan dan hubungan relasinya,” ucap Lukman.
Lukman juga berharap
rangkaian kegiatan ini menjadi aktivitas dasar yang dapat berkelanjutan,
tentunya membawa hal yang positif bagi para santri. Dengan memperingati Hari Santri
Nasional dan rangkaian aktivitas yang mendasar, (kita) bisa melanjutkan
Muktamar Santri Nasional dan memberikan dampak yang baik untuk para santri.