Dari Segi Fiqih, Gus Baha Kagumi Sosok Gus Dur
HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Ulama kharismatik asal Rembang, KH. Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan nama Gus Baha mengakui bahwa Gus Dur merupakan figur yang dia kagumi. Terutama saat-saat Gus Dur lengser dari kursi kepresidenan.
Menurut Gus Baha, secara hukum fiqih Gus Dur sudah mampu mengendalikan konflik. Dengan demikian, tidak ada pertumpahan darah antara umat pada saat itu.
“Saya akan mengagumi sosok Gus Dur dari segi fiqih. Yang paling sangat saya kenang dan para ulama seluruh Indonesia. Bahkan seluruh dunia mengenang saat keberhasilan Gus Dur mengelola konflik itu tidak pertumpahan darah,” kata Gus Baha. Sebagaimana dilansir dari video singkat yang tayang di akun Instagram @kajian.gusbaha, dikutip Senin (3/1/2022).
Menurut pengasuh Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur’an (LP3IA) itu merupakan prestasi yang luar biasa. Lantaran hal tersebut merupakan hal yang sangat dihindari oleh Islam.
“Satu prestasi yang di luar biasa. Semoga mendapat amal jariyah atas apa yang dilakukan, karena yang paling dihindari oleh Islam adalah sebisa mungkin adalah jangan ada darah menetes. Apalagi hanya demi ke kekuasaan,” ujarnya.
“Sehingga Rasulullah SAW sampai berdamai ketika terjadi tarik ulur saat ada perjanjian Hudaibiyah,” imbuhnya.
Saat itu, lanjut Gus Baha, Suhayl ibn Amr memberi sekian poin yang merugikan Rasulullah. Namun itu semua dilakukan Rasulullah untuk tidak ada darah yang darah.