Abdullah bin Abdul Muthalib Pernah Hendak Dikorbankan?

 Abdullah bin Abdul Muthalib Pernah Hendak Dikorbankan?

Abdullah bin Abdul Muthalib (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Abdullah bin Abdul Muthalib, ayahanda Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya nyaris akan dikorbankan. Sebab, Abdul Muthalib bernazar, jika dirinya dikaruniai anak laki-laki kesepuluh maka dia akan mengorbankannya. Allah SWT pun mengaruniakan pada istrinya anak kesepuluh itu.

Sejumlah riwayat menyebutkan Abdul Mutalib kemudian menyampaikan nazar itu kepada orang-orang Quraisy. Namun, ternyata Abdul Muthalib sangat mencintai bayinya itu.

Dalam Tarikh Ath Thabrani yang dikutip Syekh Shafiyurrahman Al Mubarakfury dalam Ar-Rahiq Al-Makhtum, sebagaimana dilansir dari Republika menjelaskan, Abdul Muthalib melakukan undian. Hal itu ia lakukan untuk memilih Abdullah atau unta yang akan dikorbankan.

Sewaktu diundi, ternyata nama yang keluar adalah Abdullah. Upaya mengorbankan ayah Muhammad itu pun dicegah paman-pamannya dari Bani Makhzum. Abdul Muthalib pun kemudian meminta saran tentang nazarnya itu.

Abdul Muthalib disarankan untuk mengundi kembali antara putranya itu dan 10 ekor unta. Jika undian yang keluar adalah nama Abdullah, undian diulang dengan menambahkan 10 unta lagi, dan seterusnya hingga Allah SWT, meridhai pengorbanan Abdul Muthalib.

Setelah mencapai seratus ekor unta sebagai pengganti nazar, undian pun baru jatuh pada unta. Segera Abdul Muthalib menyembelih unta-unta itu lalu meninggalkannya.

Syekh Shafiyurrahman menuliskan bila terjadi pembunuhan di antara suku Quraisy, tradisi yang berlaku adalah satu nyawa ditebus dengan sepuluh ekor unta. Namun sejak saat itu, aturannya berubah menjadi seratus ekor unta per kepala.

Wafatnya Abdullah bin Abdul Muthalib

Terkait nazar Abdul Muthalib yang hendak mengorbankan Abdullah dapat dipahami dari hadis Nabi Muhammad: “Aku adalah anak dari dua qurban,” yang dimaksud adalah Nabi Ismail dan ayahnya sendiri.

Abdullah bin Abdul Muthalib itu kemudian wafat ketika Rasulullah Saw masih di dalam kandungan istrinya, Aminah binti Wahb. Dikutip dari Republika, Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan meninggalnya sang ayah.

Ada pendapat-pendapat yang diriwayatkan terkait kapan Abdullah wafat. Terdapat pendapat yang menyebut, dia meninggal ketika Muhammad SAW berusia dua bulan. Bahkan, ada riwayat pula yang menyatakan bahwa ketika itu Nabi berusia 28 bulan.

Riwayat lain ada yang menyebut wafatnya sang ayah saat Nabi berusia tujuh bulan, dan bahwa usia Abdullah ketika itu, menurut satu sumber, yakni Al Waqidi, yakni 25 tahun. Terlepas dari hal itu, kebenaran mengenai yatim piatunya Nabi Muhammad sesuai dengan penegasan yang ditekankan dalam Alquran surat Ad Dhuha ayat 6.

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ

“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?””

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *