Zikir dan Meditasi, Bagaimana Mempertemukan Keduanya?
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Beberapa waktu lalu, saya dibuat terngiang-ngiang dengan cerita seorang teman yang katanya, sedang mengalami quarter life crisis yang biasa dialami oleh anak muda menuju umur 25 tahun-an.
Ketika saya tanya apa yang sedang dialami, jawabannya sangat sederhana. Ia hanya bosan dan tidak memiliki gairah untuk menjalankan hidup.
Seolah semuanya tidak memiliki ketertarikan untuk dilakukan. Saya berlanjut ngobrol dengannya dengan berbagai pertanyaan,
“Apakah kamu pernah melakukan meditasi,” tanyaku dalam sebuah obrolan di WhatsApp.
“Sudah mbak, saya masih belajar. Saya juga memantap zikir dan terus mindfullness dalam melakukan banyak hal. Tapi ini masih tahap belajar dan saya menghargai proses itu,” jawabnya.
Di tengah percakapan itu, saya kembali teringat dengan upaya meditasi ketika belajar di kampung Buddha, Temanggung, Jawa Tengah beberapa bulan lalu.
Itu pengalaman pertama ketika saya belajar meditasi. Selama ini, saya menganggap bahwa meditasi erat kaitannya dengan agama Buddha.
Sehingga ketika melaksanakan meditasi, sama halnya ketika melaksanakan ibadah yang dilakukan oleh umat Buddha, sebagaimana layaknya zikir dalam Islam.
Memuji Tuhan dan secara otomatis menganut agama Buddha.
Namun pandangan itu berubah ketika benar-benar belajar tentang meditasi.
Secara sederhana, meditasi bisa menjadi jalan untuk membentuk diri lebih damai dan bijak dalam membaca kehidupan.
Pelaksanaan meditasi dilakukan dalam sela-sela rutinitas. Kalau kita lihat makna meditasi dalam KBBI, ia diartikan sebagai pemusatan dan perasaan untuk mencapai sesuatu.
Berdasarkan pengalaman saya melakukan meditasi, upaya ini menjadi ruang bagi seseorang untuk memfokuskan diri dalam melakukan sesuatu.
Dengan mata terpejam, memusatkan diri untuk fokus, menghilangkan berbagai suara yang datang dari luar, menjadi salah satu ruang untuk belajar lebih jauh tentang diri sendiri. Meditasi ini tidak hanya dilakukan sekali.
Kegiatan ini perlu dilakukan secara rutin, agar menjadi salah satu sarana lebih mendalami diri.
Saya yang baru belajar meditasi, pada mulanya berpikir bahwa meditasi ini hanya bisa dilakukan dalam beberapa waktu.
Namun, faktanya semakin sering melakukan meditasi, justru akan semakin bagus bagi kita untuk meningkatkan rasa fokus dan berdamai dalam diri.
Meditasi menjadi urgen untuk dilakukan karena terkadang dalam menjalani hidup, kita sering terpecah fokus ketika melakukan sesuatu.
Misal saat mengerjakan tugas, ketika ada gangguan seperti gadget, scroll medsos, kemudian lupa untuk mengerjakan tugas yang seharusnya dilakukan.
Sama halnya ketika harus menyelesaikan pendidikan. Ketika banyak kerjaan atau kegiatan yang membuat pendidikan kita selesai tertunda, seharusnya ini adalah yang perlu dipecahkan seseorang untuk bagaimana memfokuskan sesuatu hal yang sudah prioritas.
Melakukan meditasi berarti melakukan upaya secara sadar agar diri sendiri untuk fokus melakukan sesuatu dan menjalani kehidupan.
Di Islam, zikir menjadi salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus menyelami diri sendiri.
Secara esensi, zikir diartikan sebagai upaya tafakkur kepada Allah, sedangkan meditasi bersifat kontemplasi dan abstraksi.
Kontemplasi berarti sebuah renungan yang disertai kebulatan pikiran atau perhatian penuh, sedangkan abstraksi mengandung pengertian metode untuk mendapatkan kepastian hukum atau penyaringan terhadap sesuatu.
Tafakkur kepada Allah ini jika dikaitkan dengan meditasi berfokus pada hubungan atau pertalian antara perbuatan, sifat-sifat manusia dengan Allah pencipta.
Dari sinilah kita ketahui sejauh mana keadaan diri, apakah perbuatan telah sesuai dengan perintahNya, atau masih mengandung kebatilan, dan yang lain.
Artinya, jika meditasi dikaitkan dengan zikir, di mana perbuatan tersebut adalah cara kita sebagai umat Islam bertafakkur kepada Allah, tentu tidak bertentangan.
Ketika pada mulanya saya berpikir bahwa meditasi justru bertentangan dengan Islam, dengan menilik argumen di atas, saya berupaya mampu memahami bahwa, ketika seseorang melakukan meditasi, ditambah dengan zikir, maka yang terjadi adalah perpaduan kesehatan jiwa dan raga serta memusatkan diri lebih mendalam.
Dari sinilah dikenal dengan istilah meditasi zikir. Meditasi zikir dimaknai sebagai tindakan atau cara untuk menyehatkan badan, menghilangnya stress, memusatkan perhatian, dan membantu kita untuk dapat mengenal akan dirinya sendiri.
Upaya ini juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan menguatkan jiwa.
Mencoba memahami tentang meditasi dan zikir, rasanya seperti berupaya sedang menyelami diri sebagai manusia. Mengumpulkan segala jiwa dan raga agar terus mengenali diri sendiri. []