Wasiat Mbah Hasyim untuk Tidak Adakan Haul
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Sosok Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari merupakan ulama besar pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) yang tidak sedikit jasanya bagi kemerdekaan Indonesia.
Tanggal tujuh Ramadhan selalu dikenang warga NU. Sebab, pada saat itu pendiri dan pemimpin besar NU Hadratussyekh Hasyim Asy’ari wafat.
Namun, tidak ada haul di Pondok Pesantren Tebu Ireng. Tapi, warga NU selalu mengenangnya dengan bacaan tahlil di beberapa musalla dan masjid setelah salat tarawih.
Dilansir dari Majalah Risalah NU edisi 118, Mbah Hasyim wafat pada malam tanggal 7 Ramadhan 1366 H bertepatan 25 Juli 1947. Dijelaskan memang memang, tiak ada haul untuk Mbah Hasyim.
Mudir Madrasah Qur’an Tebuireng KH Musta’in Syafi’i menjelaskan bahwa Mbah Hasyim Asy’ari pernah berwasiat agar tidak dilakukan peringatan haul untuk mengenang hari wafatnya. Alasannya, semata-mata tidak ingin membuat repot banyak orang.
“Tidak adanya haul Kiai Hasyim karena itu sesuai wasiat, akan tetapi bukan berarti mengharamkan haul,” jelas Kiai Mustain.
Di Tebu Ireng sendiri baru mengadakan haul setelah wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) cucu dari Mbah Hasyim Asy’ari.
“Di Tebu Ireng baru diselenggarakan haul setelah KH Abdurahan Wahid (Gus Dur) wafat. Haul Mbah Hasyim sesuai perhitungan Hijriyah jatuh pada hari Senin, 19 April lalu,” ucapnya. []