The Power Of Receh, Sebuah Refleksi

 The Power Of Receh, Sebuah Refleksi

The Power Of Receh, Sebuah Refleksi (Ilustrasi/Hidaytauna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Uang receh itu kalau dikumpulkan pastinya akan banyak juga. Walaupun dari segi penampakan, banyak orang menganggapnya receh. Iya lah namanya juga uang receh.

Sebenarnya yang dilakukan oleh para sopir angkot, jaringan pengemis, pak ogah bahkan tukang parkir mini market adalah mengumpulkan receh-receh itu.

Dan asal tahu saja, yang dilakukan para takmir masjid, termasuk panitia pembangunan masjid, pada dasarnya hanya mengurusi uang-uang receh.

Kotak amal di masjid itu umumnya berisi uang receh. Jarang yang isinya cek atau pecahan merah 100 ribuan.

Di negeri kita ada banyak bangunan masjid megah, ternyata itu pun hasil dari mengumpulkan uang receh.

Bahkan sampai ke level penyelenggaraan kegiatan ibadah, shalat bahkan pengajian dan majelis taklim pun didasarkan pada infaq jamaah, yang tidak lain merupakan kumpulan uang receh.

Jadi jangan sepelekan uang receh. Karena fundamental ekonomi masyarakat itu ada di uang receh.

Kemarin saya baca berita, ada orang beli mobil mewah bayarnya pakai uang receh. Jadi agak lama membayarnya, karena butuh waktu untuk menghitungnya.

Namun dengan mulai bergesernya sistem pembayaran menjadi digital, bagaimana nasib uang receh nantinya? []

Ahmad Sarwat

Pendiri Rumah Fiqih Indonesia

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *