Peradaban Ilmu Peradaban Islam
HIDAYATUNA.COM – Islam bukan sekedar nama sebuah agama, namun lebih dari itu Islam adalah sebuah peradaban yang dijejali dengan jejak-jejak ilmu pengetahuan, baik umum atau pun agama.
Makanya kalau kita buka lembar sejarah panjang perjalanan umat Islam, kita temukan begitu banyak sosok ilmuwan bertabur bagaikan intan berlian berkilauan menerangi jagat alam.
Bahkan di satu zaman yang sama, di satu lokasi yang sama, ilmuwan muslim tetap bertaburan. Bukan berarti sejarah Islam tidak punya tentara dan pasukan perang, namun fungsinya justru untuk berkhidmat kepada para ilmuwan. Pasukan hanya bertugas membuka lahan baru, itu pun kalau ada permusuhan.
Namun begitu lahan terbuka, baik lewat perang atau pun tanpa perang, berikutnya masuklah para ilmuwan muslim menerangi negeri itu. Maka dari segi jumlah kalau dibandingkan antara ilmuwan dengan pasukan perang, tentu saja jauh sekali. Jumlah ilmuwan muslim pastinya amat banyak.
Mereka ada di semua lini waktu, semua lini kehidupan dan juga semua lini geografis. Tidak ada titik di dunia ini yang tidak ada sentuhan para ilmuwan muslimnya.
Mengapa demikian?
Karena esensi peradaban Islam pada hakikatnya adalah peradaban ilmu. Aktor utama peradaban ilmu pastinya para ilmuwan.
Ada pun pasukan perang, tugasnya melindungi dan menjaga keamanan peradaban itu.
Dan runtuhnya peradaban Islam ditandai dengan runtuhnya ilmu dan wafatnya para ilmuwan tanpa ada generasi penerus.
Jadi yang tersisa tinggal pasukan saja tanpa ilmuwan. Terus pasukan mau ngapain kalau orang yang dijaga malah nggak ada?
Gampang, saling berbunuhan saja dengan sesama pasukan. Biar nggak nganggur dan ada kerjaan.