PCNU Bireuen Jelaskan Amalan Istimewa di Bulan Istimewa
HIDAYATUNA.COM, Bireuen Aceh – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bireuen, Aceh, Tgk Muntasir A Kadir mengatakan bahwa salah satu amalan yang paling istimewa dalam memperingati maulid adalah berkaitan dengan ilmu, dan kisah-kisah perjuangannya.
“Ini bulan istimewa karena bisa dijadikan momentum mengingat kembali sejarah dan mengingat kembali kehidupan Nabi. Lalu, kita mengambil pelajaran dari situ,” ungkapnya, di Bireuen, Sabtu (09/11/2019).
“Momentum maulid Nabi bukan hanya dengan memperbanyak shalawat, Adapun amalan istimewa lain adalah meraih ilmu lewak taklim. Jangan cuma doa, tapi ilmu tidak bertambah,” imbuhnya.
Selain itu, pimpinan Dayah Jami’ah Al-Aziziyah Batee Iliek Samalanga itu menyebutkan seluruh kisah Nabi Muhammad dapat dipelajari dan diambil hikmahnya.
“Salah satu contohnya, saat Nabi lahir dan tidak ada yang mau menyusuinya karena masuk dalam kategori miskin dan dianggap tidak mampu membayar. Namun, Halimah Sa’diyah seorang ibu yang bekerja untuk menyusui bayi Arab, mau menyusui Nabi Muhammad walaupun air susunya sudah sulit keluar,” jelasnya.
Sebagaimana dalam tarikh Islam, lanjut alumni Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Samalanga itu, disebutkan keledai kurus yang ditumpangi Nabi Muhammad menjadi berisi dan air susunya pun keluar dengan lancar.
“Tentunya di balik kisah ini, dapat diambil hikmah bahwa siapa saja yang dekat dengan Nabi akan diberi kemudahan, rezeki mengalir terus dan masih banyak kelebihan lain,” ungkapnya.
Hal yang juga penting dari memperingati maulid, menurut Rektor Institut Agama Islam Al-Aziziyah (IAIA) Samalanga, Bireuen tersebut, adalah meneladani segala aspek dari sosok Nabi Muhammad SAW.
“Terakhir, momentum maulid hendaknya bisa meneladani Rasulullah dalam segala aspek teruma akhlakul karimah baik soal kejujuran, kepemimpinan, dan yang lain,” tukasnya.
