PBNU: Pernyataan Macron Tendensius dan Menggelorakan Islamophobia

 PBNU: Pernyataan Macron Tendensius dan Menggelorakan Islamophobia

Pernyataan Macron

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron baru baru ini sangat tendensius dan menggelorakan Islamophobia. Hal ini disampaikan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Sekjennya yakni H Ahmad Helmy Faishal Zaini menilai.

“Pernyataan ini (Macron) sangat tendensius. Menggelorakan islamophobia dan memiliki dampak besar terhadap perdamaian dunia,” kata Helmy Faishal dikutip Hidayatuna, Kamis (29/10/2020).

Ia mengaku sangat menyayangkan pernyataan dan sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron tersebut. Lebih lanjut kata Helmy Faishal pernyataan Macron dinilai menggiring pandangan publik tentang Islamophobia.

Dimana Islam dianggap sebagai agama radikalisme dan ekstremisme. Dalam hal ini, ia menegaskan bahwa radikalisme dan ekstremisme tidak memiliki agama, sebab bisa dimiliki oleh pribadi beragama apa pun.

“Maka, menggelorakan propaganda bahwa Islam merupakan agama radikalis dan ekstremis, jauh sekali dengan kebenaran dan fakta yang ada,” tegasnya.

Ia juga menerangkan, Islam merupakan agama yang mengedepankan prinsip rahmatan lil alamin. Dengan demikian, Islam tampil sebagai agama yang mengusung kasih sayang bagi seisi jagat raya.

“Sangat tidak benar jika Islam diidentikkan dengan kekerasan. Islam adalah agama rahmah, kasih sayang dan perdamaian,” jelasnya.

Menanggapi kasus Presiden Prancis, PBNU meminta kepada segenap umat Islam dan warga NU untuk bersikap tenang dan tidak terprovokasi.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *