Pakistan Umumkan Darurat Banjir Nasional

 Pakistan Umumkan Darurat Banjir Nasional

Pray for Libya: Banjir Bandang Tewaskan Ribuan Orang (Foto/Muslim News)

HIDAYATUNA.COM – Pakistan umumkan keadaan darurat nasional akibat banjir dan telah memanggil tentara untuk membantu pemerintah sipil dalam operasi bantuan dan penyelamatan masyarakat.

Dilansir dari muslimnews, jumlah korban tewas akibat insiden terkait hujan melampaui angka 900 jiwa.

Keputusan tersebut dibuat dalam pertemuan selama tiga jam pada Kamis malam (25/08) setelah pihak berwenang mengatakan banjir telah mempengaruhi lebih dari 30 juta orang di seluruh negeri.

Mayoritas dari mereka mengungsi setelah rumah mereka rusak oleh hujan lebat dan menyebabkan banjir bandang, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri.

Selama pertemuan tersebut, Perdana Menteri Shehbaz Sharif memutuskan untuk mengirim pasukan dari tentara Pakistan untuk membantu pemerintah sipil dengan operasi bantuan dan penyelamatan.

“Perdana Menteri mengadakan konferensi darurat utusan asing yang berbasis di Islamabad untuk mencari bantuan masyarakat internasional,” jelasnya.

Selama 24 jam terakhir, sedikitnya 34 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka akibat insiden banjir dan hujan.

Sejauh ini, 937 orang telah kehilangan nyawa mereka, termasuk 343 anak-anak dan 198 wanita, sementara 1.343 lainnya terluka sejak pertengahan Juni, menurut Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA).

“Banjir juga merusak 670.328 rumah, menghancurkan 122 toko, merusak 145 jembatan dan merusak jalan sepanjang 3.082 kilometer (1.915 mil),” imbuhnya.

Senator Menteri Iklim Sherry Rehman mengatakan kepada perwakilan lembaga donor internasional di konferensi bahwa rata-rata 30 tahun melebihi rata-rata 30 tahun.

Sementara itu, organisasi internasional dan lembaga keuangan telah mengumumkan bantuan segera lebih dari $500 juta untuk para korban banjir setelah permintaan bantuan perdana menteri. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *