Muslim Melbourne Sambut Sukacita Peresmian Masjid Pertama

 Muslim Melbourne Sambut Sukacita Peresmian Masjid Pertama

Menara Bulan Sabit Berlapis Emas Jadi Ikon Baru di Masjidil Haram (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Setelah melewati proses panjang, masjid di Melbourne, Australia akhirnya diresmikan. Masjid Agung Melbourne di Tarneit akan melayani komunitas Muslim yang berkembang pesat di barat.

“Semua orang berpelukan dan mereka mengekspresikan kebahagiaan mereka,” kata Rifai Raheem, Presiden Werribee Islamic Centre, kepada ABC dikutip pada Selasa (15/03/2022).

Rifai mengungkapkan rasa bahagianya ketika masjid telah diresmikan. Ia mengaku bahwa dalam menuju peresmian, masjid tersebut memiliki proses panjang dan berliku.

“Ini adalah proyek yang dimulai pada tahun 2008. Dalam semua pencapaian di hidup saya, ini adalah pencapaian terbaik yang saya miliki,” ujarnya.

Pembambangunan masjid yang menelan biaya $8,5 juta ini sepenuhnya didanai dari sumbangan masyarakat. Ada rencana untuk aula dan pusat olahraga juga nantinya.

Ketika ratusan orang berbondong-bondong ke masjid pada hari Ahad (13/03) di hari pertama pembukaan publik, para pemimpin komunitas Muslim Sheikh Saeed Warsama Bulhan menegaskan bahwa pintu masjid akan tetap terbuka untuk orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan agama.

“Kami akan mengadakan acara kesejahteraan, kami akan mengadakan konseling, kami akan mengadakan pendidikan, kami akan mengadakan kegiatan dan area bermain untuk anak-anak dan anak-anak,” katanya.

“Ini bukan hanya masjid untuk umat Islam. Ini bukan hanya masjid untuk orang tua. Ini bukan hanya masjid untuk satu kelompok masyarakat. Ini adalah masjid untuk semua orang,” tambahnya.

Jumlah Muslim Australia saat ini mencapai 2,6% dari populasi 26 juta jiwa. Data ini merupakan sensus terakhir pada 2016. Dibanding sensus tahun 2011 tingkat kenaikannya mencapai 2,2%.

Menurut sensus 2016, 42% Muslim tinggal di Greater Sydney, 31% di Greater Melbourne, dan 8% di Greater Perth.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *