Lebih dari 600 Masjid, 3 Gereja Hancur Akibat Serangan Israel di Gaza
HIDAYATUNA.COM, Palestina – Serangan Israel terhadap Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Kota Gaza telah dikecam oleh pejabat Palestina, yang mengatakan ratusan masjid dan 3 gereja telah dihancurkan oleh Israel dalam perangnya di Gaza.
Mereka menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan terhadap agama.
Kerusakan dilaporkan dalam serangan terhadap gedung tersebut, tempat puluhan orang Kristen Palestina yang mengungsi berlindung.
“Tentara Israel melakukan kejahatan baru dengan menargetkan Gereja Saint Porphyrius di Kota Gaza,” kata Ismail Thawabteh, Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, pada hari Selasa.
“Ini adalah kejahatan terhadap agama dan merupakan bagian dari genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina sejak 7 Oktober,” tambahnya.
Pejabat Palestina itu mengatakan bahwa lebih dari 600 masjid dan tiga gereja telah dihancurkan dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
“Ini adalah kejahatan terhadap agama dan ajaran agama,” katanya.
“Israel tidak menghormati apa pun, dan tentaranya menggunakan roket dan bom seberat 2.000 pon (untuk menyerang) gereja dan tempat ibadah.”
Foad Ayyad, seorang Kristen yang mengungsi di Gereja tersebut, mengatakan dua rudal menghantam gedung tersebut saat fajar.
“Saya berada di dalam Gereja bersama anak saya ketika kami mendengar ledakan keras dan melihat asap mengepul,” katanya.
“Israel tidak membedakan antara masjid dan gereja dalam serangannya,” tambahnya.
Foto-foto yang diambil oleh Anadolu Agency menunjukkan persenjataan yang belum meledak di tanah Gereja.
Gereja Saint Porphyrius adalah salah satu situs Kristen tertua di Gaza. Gereja ini dibangun pada abad ke-5 dan dinamai menurut Santo Porphyrius, yang makamnya berada di dalam Gereja.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, rezim Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Setidaknya 39.400 warga Palestina telah tewas sejak saat itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 91.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari sembilan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei. []