Museum Victoria dan Albert di London Gelar ‘Open Iftar’ Selama Bulan Ramadan
HIDAYATUNA.COM, London – Pada hari Jumat pertama bulan suci Ramadhan, Museum Victoria dan Albert (V&A) di London menyelenggarakan acara buka puasa bersama, makan malam untuk menandai berbuka puasa setiap hari, di mana ratusan orang berkumpul untuk berbuka puasa.
Program ini diadakan di Museum V&A – salah satu museum seni, desain, dan pertunjukan terkemuka di dunia. Didirikan pada tahun 1852 di distrik Brompton London.
Koleksi museum mencakup lebih dari 2,3 juta objek, mulai dari keramik dan barang pecah belah hingga furnitur dan fashion.
Itu juga menampung salah satu koleksi seni Islam terbesar di dunia. V&A adalah objek wisata yang populer, menerima lebih dari 3 juta pengunjung setiap tahunnya.
Sebagaimana dilansir dari dailysabah.com kegiatan ini diselenggarakan oleh “Ramadan Tent Project,” lebih dari 400 orang berpartisipasi dalam buka puasa bersama.
Omar Salha, pendiri badan amal Proyek Tenda Ramadhan pemenang penghargaan, mencatat kepada Anadolu Agency (AA) bahwa tahun 2023 menandai peringatan 10 tahun proyek tersebut.
Proyek ini dimulai oleh sekelompok mahasiswa di SOAS University of London untuk mengundang mahasiswa internasional untuk berbagi buka puasa, menyediakan rumah yang jauh dari rumah.
Hal ini bertujuan untuk mempersatukan masyarakat dan menyebarkan semangat bulan suci melalui berbagai kegiatan.
Salha mengatakan badan amal itu akan menyelenggarakan acara buka puasa di 10 kota selama Ramadan, termasuk Birmingham, Manchester, Cambridge, dan London.
Dia mengatakan acara buka puasa di Trafalgar Square yang terkenal akan menjadi yang terbesar.
Mereka juga akan menyelenggarakan acara yang sama di teater Shakespeare’s Globe, stadion klub sepak bola Chelsea Stamford Bridge dan stadion American Express Community klub Brighton and Hove Albion.
Salha menyampaikan solidaritas kepada Türkiye untuk gempa bumi mematikan bulan lalu dan mengatakan dia berpartisipasi dalam kampanye untuk para korban.
Dowshan Humzah, anggota dewan penasehat kegiatan tersebut, mengatakan bahwa badan amal tersebut menyatukan orang-orang yang berbeda di acara tersebut.
“Apa yang kami coba lakukan adalah mengubah orang asing menjadi teman dan juga membangun rasa kebersamaan, dan itu benar-benar inti dari proyek tenda Ramadhan,” tambahnya.
Juga pada program buka puasa di stadion sepak bola, Humzah mencatat bahwa buka puasa hari Minggu menjadi yang pertama diselenggarakan di stadion klub sepak bola Liga Premier. []