Menguji Niat

 Menguji Niat

Menguji Niat

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Tidak ada yang lebih berat dari memperbaiki niat. Tak jarang kita merasa sudah melakukan sesuatu karena Allah tapi sesungguhnya itu untuk kepuasan diri.

Maka perlu senantiasa mengawasi dan menguji niat sebelum melakukan aktivitas apapun seperti yang diajarkan Imam Bisyr bin al-Harits berikut ini.

Seorang laki-laki datang menemui Bisyr bin al-Harits. Ia berkata, “Saya berniat berangkat haji. Apakah ada pesan untukku?”

Bisyr berkata, “Berapa biaya yang engkau siapkan untuk berangkat haji?”

“Dua ribu dirham.”

“Apa yang engkau harapkan dari haji itu? Sekedar ingin melihat Ka’bah atau mengharapkan ridha Allah?”

“Tentunya mengharapkan ridha Allah.”

“Andaikan engkau tetap bisa mendapat ridha Allah sementara engkau tetap di rumah saja tapi uang dua ribu dirham itu engkau belanjakan, apakah engkau mau?”

“Ya, mau.”

“Sekarang berikan uang dua ribu dirham itu pada orang yang berhutang untuk melunasi hutangnya, fakir untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seorang ayah untuk menghidupi keluarganya, dan pengasuh anak yatim untuk membahagiakan anak asuhnya. Engkau juga bisa memberikannya pada satu orang saja dari mereka.

Sesungguhnya memberikan kebahagiaan pada seorang muslim, menolong orang yang sedang kesulitan, meringankan kesusahan, dan membantu orang yang lemah jauh lebih baik dari seratus kali haji selain haji fardhu.

Pergilah berikan uang itu sebagaimana aku perintahkan tadi. Kalau engkau keberatan berterus-teranglah apa sebenarnya niatmu.”

Laki-laki itu berkata, “Wahai Abu Nashr, dorongan untuk tetap pergi lebih kuat dalam diriku.”

Bisyr tersenyum dan berkata, “Ketika harta dikumpulkan dari perdagangan yang kotor atau syubhat maka jiwa akan menuntut untuk dipuaskan rasa laparnya meskipun dalam bentuk amal yang shaleh. Allah Swt sudah bersumpah tidak akan menerima kecuali amal orang-orang yang bertakwa.”

(Sumber: Ihya` Ulumuddin)

وفقنا الله لإصلاح نوايانا وتقبل منا فى الصالحين

[]

Yendri Junaidi

Pengajar STIT Diniyah Putri Rahmah El Yunusiyah Padang Panjang. Pernah belajar di Al Azhar University, Cairo.

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *