Mengenal Peran Penting Laboratorium dalam Sertifikasi Halal
Peran Penting Laboratorium dalam Sertifikasi Halal (Ilustrasi/Hidayatuna))
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Direktur Halal Audit Service of LPPOM MUI, Muslich mengatakan keberadaan laboratorium memiliki peran penting dalam sertifikasi halal. Menurutnya hal itu akan menjadi landasan dalam penetapan status halal sebuah produk.
Muslich menjelaskan LPPOM MUI sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) berperan dalam pemeriksaan produk halal dari sudut pandang sains. Salah satu aspeknya juga dilihat dari hasil laboratorium.
Untuk itu laboratorium halal berperan penting nantinya dalam menetapkan sertifikasi halal pada sebuah produku. Mekanisme kerjanya adalah dari hasil pemeriksaan kemudian diserahkan ke Komisi Fatwa MUI untuk ditindak lanjuti.
“Hasil pemeriksaan LPPOM MUI akan diberikan kepada Komisi Fatwa MUI untuk selanjutnya ditetapkan status kehalalannya,” kata Muslich dalam keterangan dilansir dari laman resmi MUI, Kamis (28/10/2021).
Labih lanjut kata dia, peranan dan posisi Komisi Fatwa MUI ini sudah tercatat dalam Undang Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH). Sehingga laboratorium LPPOM MUI merupakan laboratorium terdepan dalam pengujian halal.
Sementara itu, Advisor of LPPOM MUI Laboratory Service, Mardiah Rahman mengatakan dengan adanya kreditasi akan memberikan pengakuan formal terhadap kompetensi laboratorium, sehingga kredibilitas laboratorium dapat dipercaya.
“Salah satu peran laboratorium adalah melakukan penelitian dan pengumpulan data dalam mendukung keputusan fatwa. Khususnya, memastikan produk tidak menggunakan bahan yang haram/najis yang dilarang dalam Islam dan tidak ada pencampuran atau kontaminasi antara bahan dan/atau produk yang halal dengan yang haram/najis,” jelasnya.
Sebagai informasi, MUI menggelar webinar halal bertajuk “The Role of Laboratory on Halal Certification Process”. Webinar ini diselenggarakan pada Rabu (27/10). Program ini merupakan kolaborasi LPPOM MUI dengan Lab Indonesia dan PT Pamerindo Indonesia.
