Melihat Fase Pertumbuhan Muslim di Jepang
Akademisi Jepang masuk Islam, siap dakwahkan agama di Negaranya (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Populasi muslim di Jepang selama era bubble economy (gelembung ekonomi) terus menunjukkan trend pertumbuhan yang baik. Meski statusnya hingga kini tetap menjadi minoritas.
Sebagian besar muslim di Negeri Sakura ini didominasi muslim dari luar. Sesuai data yang dirilis tahun 2016 silam, muslim luar yang menetap di Jepang jumlahnya mencapai 120 ribu. Sementara sisanya ada 10 ribu, mereka adalah warga muslim asli Jepang.
Data ini merujuk pada tulisan yang disampaikan oleh Profesor Hirofumi Tanada dari Fakultas Ilmu Manusia di Universitas Waseda yang baru baru ini dipublikasikan.
Dalam tulisannya yang dirilis langsung oleh website resmi Universitas Waseda ini, Prof Hirofumi menyebutkan bahwa populasi muslim di Jepang terpusat di tiga kota besar. Yakni Tokyo Raya, Metropolitan Chukyo, dan Kinki.
“Jaringan Muslim tidak pernah berhenti berkembang di seluruh Jepang,” ungkap laporan yang dikutip dari Republika, Rabu (10/2/2021).
Menurut Prof Hirofumi, berbicara mengenai pertumbuhan muslim di Jepang sudah berlangsung selama tiga dekade terakhir. Ia menjelaskan sejak tahun 1990an, jumlah masjid di negara tersebut telah mengalami peningkatan.
“Masjid yang dibangun di seluruh kepulauan Jepang, dari prefektur Okinawa hingga prefektur Hokkaido,” jelasnga.
Meskipun saat ini terdapat lebih dari 90 masjid di seluruh Jepang, kebanyakan orang Jepang tidak menyadarinya.
Ada peningkatan jumlah gerakan dan inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan pemahaman tentang Islam dan Muslim dalam beberapa tahun terakhir di Jepang. Semakin banyak masjid yang menerima tur masjid dan menyelenggarakan acara agar Jepang dapat berpartisipasi.
Muslim yang tinggal di Jepang berasal dari berbagai latar belakang kebangsaan, etnis, budaya, gaya hidup, pakaian, dan lain-lain.
