Kisah Syekh Abdul Qadir Jailani Saat Dirampok
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama sufi dan wali Allah, Syekh Abdul Qadir Jailani memiliki kisah yang sangat menarik saat dirampok oleh segerombolan orang. Peristiwa itu terjadi saat dirinya hendak merantau ke Bagdad.
Sebelum ia hijrah ke kota Bagdad, Syekh Abdul Qadir Jailani mendapat pesan dari sang ibunda. Salah satu pesannya adalah dirinya diminta untuk senantiasa berkata jujur.
“Ketika beliau mengembara ke Bagdad, sang Ibu menasihatinya agar senantiasa berkata benar,” ungkap M. Abdul Mujieb dkk, dalam buku berjudul “Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali” dikutip Jumat (27/1/2023).
Ibunya pun tak lupa memberikan bekal kepada Syekh Abdul Qadir sebagai persediaan ia tinggal di Bagdad selama menuntut ilmu. Saat itu sang ibunya memberikan bekal sekeping emas yang dijahitkan ke bajunya.
“Ia menjahitkan sekeping emas pada bajunya sebagai bekal menuntut ilmu,” sambungnya.
Namun saat di tengah-tengah perjalanan, rombongannya dirampok. Dari semua rombongan hanya dirinya seorang yang tidak introgasi oleh perampok.
“Syekh Abdul Qadir Jailani yang bernampilan seperti orang miskin, sama sekali tidak ditanya apakah memiliki harta atau tidak,” jelasnya.
Akan tetapi para perampok justru dibuat keheran-heranan karena pengakuan Syekh Abdul Qadir Jailani tentang kepingan emas yang disimpan di balik bajunya.
Abdul Qadir Jailani berkata kepada pemimpin perampok bahwa ia merasa sangat kecewa karena awalnya ia berpura-pura sebagai orang miskin.
“Karena hal inilah pemimpin perampok pun tersentuh dan bertobat,” tandasnya. []