Kisah 4 Nabi yang Doanya Diijabah oleh Allah

 Kisah 4 Nabi yang Doanya Diijabah oleh Allah

Manusia yang Makshum dalam Ahli Sunnah Hanyalah Para Nabi, Benarkah? (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Terdapat banyak sekali kisah dalam Al-Qur’an tentang para nabi yang dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang. Salah satu aspeknya adalah cara para nabi berbicara dengan Tuhan dan mengajukan tuntutan mereka.

Al-Qur’an menyebutkan empat nabi yang meminta sesuatu kepada Tuhan dan permintaan mereka diijabah oleh Allah Swt.

Nabi pertama dalam barisan ini adalah Nabi Nuh. Dia mengundang orang untuk tauhid selama sekitar 1.000 tahun tetapi akhirnya mengutuk mereka karena mereka terus menolak undangannya:

“Jadi bukalah antara aku dan mereka celah, dan selamatkan aku dan orang-orang beriman yang bersamaku.” (Surat Ash-Shu’ara ayat 118) Tuhan menerima permintaan ini.

“Dan (ingatlah) Nuh, ketika dia berdoa kepada Kami, Kami kabulkan dia, dan Kami selamatkan dia dan umatnya dari kesusahan yang besar.” (Surat Al-Anbiya ayat 76)

Nabi berikutnya adalah Nabi Ayyub. Dia kehilangan keluarga dan anak-anaknya dan menjadi sangat sakit sehingga tidak ada yang mau mendekatinya.

Dan Ayub ketika dia berseru kepada Tuhannya: ‘Kemalangan telah menimpaku, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang.” (Surat Al-Anbiya, ayat 83)

Hal ini bertemu dengan jawaban Allah,

“Kami menjawab dia dan menghilangkan penderitaannya, dan Kami memberikan umatnya, dan orang-orang seperti mereka yang bersama mereka, rahmat dari Kami, sebagai peringatan bagi orang-orang yang memuja.” (Surat Al-Anbiya ayat 84)

Yang ketiga adalah Nabi Yunus. Dia juga disebut Dhul-Nūn [secara harfiah berarti pemilik ikan]. Yunus berbicara dengan Tuhan saat dia terjebak di dalam perut ikan.

“Dan Dhul-Nūn (Nabi Yunus), dia pergi dengan marah karena mengira Kami tidak memiliki kuasa atas dia. Tetapi dalam kegelapan dia berseru: ‘Tidak ada Tuhan selain Engkau. Kemuliaan bagi Anda! Saya termasuk di antara para pelaku kejahatan.” (Surat Al-Anbiya, ayat 87)

Dia mengakui kesalahannya dan menyesal mengutuk orang lain.

“Kami mendengar doanya dan menyelamatkannya dari kesedihan. Demikianlah Kami akan menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (Surat Al Anbiya ayat 88)

 

Nabi Zakaria adalah nabi keempat dalam kategori ini. Dia adalah saudara ipar Imran, ayah dari Nabi Maryam. Baik Imran dan Zakharia telah menjadi tua dan tidak memiliki anak, sedangkan istri mereka senang memiliki bayi.

Menurut Al-Qur’an, satu anak dianugerahkan pada masing-masing keluarga ini.

“(Ingatlah) ketika istri ‘Imran berkata: ‘Tuhan, aku telah bersumpah kepada-Mu dalam dedikasi apa yang tersembunyi di dalam diriku. Terima ini dari saya. Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Surat Ali Imran ayat 35)

Permintaan ibunda Nabi Maryam dari Allah menyebabkan Zakharia juga meminta kepada Allah untuk dikaruniai seorang anak.

Demikian ulasan singkat mengenai kisah 4 nabi yang doanya diijabah oleh Allah Swt. Wallahu a’lam bisshowab. []

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *