Haedar Nashir: Majalah ‘Aisyiyah, Suluh Bagi Kaum Perempuan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Haedar Nashir mengingatkan kepada majalah Suara ‘Aisyiyah untuk tetap menjadi suluh bagi kaum perempuan di Indonesia. Hal itu disampaikan Haedar Nashir saat peringat milad yang ke-95 tahun.
Pada kesempatan milad tersebut, Haedar Nashir menyampaikan ucapan selamat melalui akun media sosial. Dalam utasnya, ia menuliskan ucapan selamat kepada Suara ‘Aisyiyah yang tengah memasuki usia hampir satu abad.
“Selamat Milad Suara ‘Aisyiyah ke 95,” tulis Haedar Nashir melalui akun Twitter pribadinya @HaedarNS dikutip Senin (1/11/2021).
Menurut Hedar Nashir keberadaan Suara ‘Aisyiyah disebutnya sebagai pelopor literasi perempuan yang berkemajuan. Untuk itu dirinya meminta agar Suara ‘Aisyiyah tetap terus meningkatkan kualitasnya dan menjadi suluh bagi kaum perempuan.
“Suara ‘Aisyiyah sebagai pelopor literasi perempuan berkemajuan dalam menghadapai era digital harus terus meningkatkan kualitas dan tetap menjadi suluh bagi kaum perempuan,” jelasnya.
Haedar menambahkan, saat ini di tengah derasnya arus digital, Majalah Suara ‘Aisyiyah pantang surut dan harus terus tumbuh, serta berusaha memperbaiki kualitasnya.
“Sebab sebagai media perempuan berkemajuan, Majalah Suara ‘Aisyiyah tidak boleh padam,” ungkapnya.
Sebagai informasi, tepat pada 30 Oktober 2021 lalu, Majalah Aisyah tengah memasuki hari lahir yang ke-95. Majalah ini merupakan majalah yang didirikan oleh organisasi otonom wanita Muhammadiyah yakni ‘Aisyiyah.
Organisasi ‘Aisyiyah sendiri didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab 1335 H bertepatan dengan 19 Mei 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan. ‘Aisyiyah sendiri merupakan komponen perempuan Persyarikatan Muhammadiyah telah memberikan corak tersendiri dalam ranah sosial, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, dakwah ‘Aisyiyah sendiri berlandaskan spirit al-Maun dengan nilai-nilai Islam berkemajuan untuk memperkokoh gerakan dalam berbagai bidang berbasis keluarga dan masyarakat melalui Gerakan Keluarga Sakinah dan Qaryah Thayyibah.