Ketum PP Muhammadiyah Ingatkan Sportivitas dalam Kontestasi

Ketum PP Muhammadiyah Ingatkan Sportivitas dalam Kontestasi (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan kepada semua pendukung dan kandidat capres untuk berkompetisi secara sportif.
Menurutnya semua pihak harus siap menang dan siap kalah dalam berkontestasi.
Untuk menuju sikap legowo seperti maka demokrasi yang berjalan harus dilandaskan pada kejujuran, keterpercayaan, dan lapang hati.
Hal itu disampaikan Haedar Nashir dalam acara Refleksi Pemilu 2024 yang berlangsung pada pada Ahad (11/2/2024) lalu.
“Para peserta dan pendukung harus siap menang dan kalah. Berkompetisi secara sportif dengan jiwa kenegarawanan yang tinggi, sehingga Pemilu 2024 menjadi bersih,” kata Haedar Nashir dilansir dari Republika, Senin (12/02/2024).
Lebih lanjut kata dia, seluruh pihak yang berkontestasi harus benar-benar memperoleh mandat rakyat.
Jangan sampai, nantinya satu sama lain saling menghujat dan menebar kebencian.
Haedar juga mengingatkan kepada aparat negara seperti TNI-Polri diminta menjaga sikap netralitas dan serta menjungjung tinggi profesionalitas, menjaga moralitas, dan tanggung jawab konstitusi.
Pesan serupa juga ditujukan kepada penyelenggara Pemilu yaitu KPU, Bawaslu, dan berbagai lembaga terkait untuk menjaga integritas.
Mereka diharapkan menjadi wasit yang memiliki tanggung jawab tidak hanya keduniaan, tapi juga di hari akhir.
“Pemilu yang bersih tanpa penyimpangan mesti menjadi komitmen dan budaya politik seluruh elit dan warga serta penyelenggara negara, dan komponen bangsa,” jelasnya.
Dirinya berharap Pemilu 2024 kali ini bisa berjalan lebih baik, bersih, dan bermartabat.
Sehingga ke depan mendapat pemimpin yang amanah dan membawa berkah bagi bangsa Indonesia.
“Sebab jika terjadi penyimpangan dan tidak sejalan sesuai konstitusi, maka akan menimbulkan insiden buruk,” ujaranya.
Hal yang tak kalah penting lanjut Haedar, apabila terjadi sengketa hukum, ia meminta kepada penegak hukum untuk berlaku lurus disertai kejujuran, akuntabel, terbuka, dan mengedepankan etika luhur.
“Keteladanannya dengan taat konstitusi dan mau menyelesaikan sengketa Pemilu secara elegan, melalui jalur hukum yang berlaku disertai jiwa kenegarawanan yang utama,” tandasnya. []