Gus Baha: Mending Tidur! Dari Pada Tahajud Menuntut Allah
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama pakar turats klasik, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengatakan tidurnya orang yang tak melaksanaan shalat tahajud bisa bermuatan mulia jika diniatkan untuk menikmati rahmatnya Allah Swt.
Menurut Gus Baha, posisi orang yang demikian ini dianggap lebih baik dibanding orang yang mengerjakan shalat tahajud namun berpotensi menggerutu jika hajatnya tidak terkabul.
“Ada orang salat tahajud terus obsesinya itu ingin hajatnya terkabulkan, sementara yang tidur obsesinya nikmati rahmatnya Allah boleh tidur, bisa tidur,” ungkap Gus Baha dalam video yang diunggah akun Instagram @dawuhipunkyaii, dikutip Senin (21/11).
Mengenai hal itu, Gus Baha mengutip penjelasan Imam Ghazali. Meskipun waktu tahajud merupakan waktu mustajab untuk meminta hajat, maka tidur dianggap jauh lebih baik.
“Kata Imam Ghazali daripada kita tahajud untuk menuntut Allah SWT, mending tidur saja,” jelasnya.
Gus Baha mengatakan jika orang yang memiliki obsesi tahajud kemudian doanya tidak terwujud, maka setan pun akan berusaha untuk membisiki sehingga meragukan agama Islam.
“Karena nanti mengakibatkan adanya setan membisiki, lho, ternyata kamu salat tahajud tidak terkabul. Berarti hadits Nabi kalau doa tahajud pasti terkabul ternyata tidak terbukti,” ujar Gus Baha.
Daripada seperti itu, ia menilai tidur dianggap lebih afdhol dari pada berpotensi merusak citra Islam.
“Jadi ulama dulu itu sudah berpikir, banyak orang menjadikan tahajud atau salat malam itu media untuk hajatnya dan kalau nggak kesampaian ini mutung dan menyalahkan kyainya ijazahnya tidak manjur,” tandasnya. []