Bentengi Iman yang Kuat Bekal Agama, Menag Ingatkan Santri Tak Tergoda Korupsi

 Bentengi Iman yang Kuat Bekal Agama, Menag Ingatkan Santri Tak Tergoda Korupsi

HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta — Menteri Agama (Menag) Jendral Purnawirawan, Fachrul Razi saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Munnawir Krapyak, Kamis (12/12/2019), mengingatkan untuk tak tergoda korupsi yang selalu menawarkan kenikmatan.

Selain itu, ia mengungkap bahwa pondok pesantren memiliki keunggulan dibanding sekolah biasa yakni memberikan siswanya bekal ilmu agama dan sekaligus pengetahuan umum. Hal tersebut menurut dia menjadi bekal berharga untuk menghadapi dunia yang tak melulu berisi orang baik.

“Kalian semua di tengah orang-orang baik, tapi di dunia nyata nanti tidak begitu, banyak orang baik dan jahat. Kalau tak dibentengi dengan keimanan kuat maka bisa jadi ikut jahat. Tak heran juga kalau kita lihat koruptor ini ilmu agamanya tinggi, begitu juga korban narkoba,” ujarnya, di Yogyakarta, Kamis (12/12/2019).

“Di sini (pesantren) harapannya jadi benteng mempersiapkan diri menghadapi orang-orang yang beragam. Saya harap adik-adik semua di sini menganggap sebagai kawah Candradimuka, mengambil ilmu dan mengendapkannya dalam hati,” imbuhnya.

Anak-anak pesantren, lanjutnya, juga memiliki kelebihan dibandingkan generasi muda lainnya yakni sehat, cerdas dan amanah. Ia mengungkap anak-anak pesantren bangun lebih pagi dan sudah mengemban amanah sejak memilih masuk ke pondok pesantren.

“Anak pesantren punya banyak kelebihan, paling tidak lebih sehat karena bangun pagi salat subuh dan menghirup udara segar. Sementara yang lain tidak begitu, bangun lebih siang. Di pesantren lebih cerdas, dapat ilmu umum, agama, dan beberapa bahasa juga. Lalu amanah, kita mengemban dari orang tua, kiyai, dan Tuhan,” tuturnya.

Lebih lanjut, di hadapan para santri, ia berpesan untuk tak mudah tergoda dengan korupsi yang menawarkan kenikmatan. Ia memberikan contoh bagaimana dengan hanya tanda tangan, orang dengan mudah mendapatkan uang Rp 2 miliar.

“Ajakan korupsi itu luar biasa dahsyatnya, diminta diam saja hanya tanda tangan dapat Rp 2 miliar, misalnya. Tapi mereka lupa Tuhan mendengar dan melihat. Korupsi itu enteng, hanya tanda tangan bisa dapat M, sangat menggoda. Tapi kalau iman kita kuat maka tidak akan terjadi. Alumni Krapyak saya kira tidak akan melakukan itu,” tukasnya.

Sekadar informasi, di Yogyakarta ia menghadiri beberapa acara yakni pidato pengukuhan guru Haedar Nashir di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), juga dijadwalkan meresmikan gedung sekolah MAN 1 Yogyakarta.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *