Bangunan Bekas Gereja di Kanada Disulap Menjadi Sekolah Islam
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Baru baru ini sebuah bangunan bekas gereja di Kanada disulap menjadi sebuah sekolah Islam. Gereja tersebut tak lain adalah Gereja St James Presbyterian di McNaughton Avenue, Chatham, Ontario.
Kini bangunan yang semula digunakan ibadah umat Kristiani dipakai kegiatan belajar mengajar oleh sebuah sekolah bernama Chatham Islamic Center (CIC).
Pemanfaatan bangunan bekas gereja untuk sekolah Islam ini dilakukan setelah gereja tersebut sudah sejak lama tidak difungsikan. Karena kondisinya sangat memprihatinkan, bangunan itu pun kemudian dibeli dan dimanfaatkan untuk belajar mengajar.
Presiden CIC, Amir Naveed mengaku sangat gembira karena kini sekolahannya mempunyai gedung permanen. Ia mengenang bagaimana awal mula dulu sekolahan Islam ini berjalan.
Di mana untuk bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar CIC harus menyewa gedung dari tempat satu ke tempat yang lain. Hal itu sudah dilakukan CIC sejak 2016 silam. Kini komunitas muslim di kawasan tersebut bisa bernapas lega, sebab sudah memiliki gedung permanen.
Naveed pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota CIC dan komunitas Muslim di Kanada yang telah beramal untuk membeli bangunan itu.
“Ini seperti memiliki kunci rumah baru. Tanpa bantuan mereka, kami tidak akan berdiri di sini hari ini,” kata Naveed dilansir dari Republika, Jumat (19/2/2021).
Dirinya juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pengurus dan anggota gereja Presbyterian yang telah berkenan atas pembelian gedung tersebut.
Ia mengatakan sebagian besar komunitas Muslim telah tinggal di kota Chatham-Kent sekitar 10-15 tahun. Ia mengatakan CIC didirikan dengan dua tujuan yakni sebagai tempat ibadah dan menjadi pusat pembelajaran bagi generasi mendatang tentang Islam.
“Kami hanya ingin menampilkan sisi positif yang nyata dari umat Islam. Anda akan melihat banyak aktivitas, banyak dialog antar agama terjadi di sini,” ujar Naveed.
“Kami adalah orang Kanada dan kami ingin generasi masa depan kami menjadi orang Kanada, mengikuti agama yang dianut nenek moyang kami,” jelasnya.