Bangun Masjid dan Pesantren, PBNU Berhasil Wujudkan Cita-cita
HIDAYATUNA.COM – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kini telah berhasil mewujudkan cita-cita mulia. Ahad (22/11/2020), PBNU bangun Masjid An-Nahdloh dan Ground Breaking Asrama Santri Pondok Pesantren An Nahdliyah Padamulya, Kabupaten Kuningan.
Bersama Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) RI, PBNU sekaligus menjalankan amanat UU dalam membangun asrama pondok pesantren yang bertujuan, pertama untuk meningkatkan kualitas penyelenggara ibadah haji.
Kedua, rasionalitas dan efisiensi, dan ketiga meningkatkan manfaat kemaslahatan umat islam. Kegiatan BPKH RI diantaranya pendidikan dan dakwah, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, pembangunan sapras keagamaan, sosial keagamaan dan kesehatan.
Pembangunan asrama ini sejatinya masuk ke dalam bidang pendidikan dan dakwah. Sedangkan pembangunan masjid masuk ke sapras keagamaan. Kolaborasi ini merupakan mitra yang sangat strategis.
Peresmian dan peletakan batu pertama tersebut dilakukan langsung oleh Rais Aam’ PBNU, KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj dan diikuti Bupati Kuningan Acep Purnama, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu.
Hal ini sudah dicanangkan sejak lama, bahwa akan memiliki masjid dan Pesantren yang langsung dibawah naungan PBNU.
Mengemban Amanah Menghidupkan Masjid dan Pesantren
Meski sudah berhasil mewujudkan cita-citanya, namun PBNU masih tetap menanggung amanah yang harus diwujudkan. Yakni menghidupkan tanah wakaf yang dibangun masjid dan pesantren. Jelas hal ini tidak semudah ketika membangun masjid dan pondok pesantren.
Menghidupkan tanah wakaf yang telah dibangun tersebut jauh lebih sulit sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi PBNU. Dibutuhkan keselarasan antara PBNU dan lainnya agar saling bahu membahu dalam menjalankan amanah ini.
Namun yang perlu disadari dan menjadi patokan, adalah ‘jika mampu membangun masjid dan pesantren. Semestinya PBNU dan jajaran pengurusnya mampu pula membangun kehidupan di dalamnya sehingga lebih semarak daripada peresmiannya’.
Ketua Panitia Pembangunan, KH Abdul Manan Ghani mengatakan, tanah wakaf seluas lima hektar kurang seratus delapan puluh lima meter ini diwakafkan oleh Haji Sahal yang diterima langsung ketua umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
Dengan kehadiran masjid dan pesantren yang dimiliki PBNU ini melahirkan harapan baru bagi umat Islam. Kiai Manan sendiri berharap pesantren tersebut nantinya menjadi pesantren Islam Nusantara, pesantren yang mempunyai ciri khas, serta melahirkan santri diplomatis dan entrepreneur.
Sementara umat Islam menitipkan sila ketiga dalam Pancasila kepada santri-santri dan PBNU agar kelak dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan RI di tengah jaman serba kebimbangan ini.