Alumni Ponpes Nurul Islam Kembangkan Teknologi Robot Bawah Laut

 Alumni Ponpes Nurul Islam Kembangkan Teknologi Robot Bawah Laut

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Alumni Pondok Pesantren, atau Ponpes Nurul Islam, Antirogo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Umi Latifah bersama dua temannya (Aulia Anisa Firdaus dan A Wildan Ilhami) di ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya, berhasil meraih juara 1 Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) belum lama ini.

“Alhamdulillah, Umi Latifah sudah mengukir prestasi yang cukup membanggakan, khususnya di kalangan santri. Kami atas nama pengasuh memberikan apresiasi yang tinggi kepada nanda Umi Latifah,” kata Gus Robith Qashidi, pengasuh Ponpes Nuris, seperti yang dikutip HIDAYATUNA.COM dari NU Online, Jumat (4/10/2019).

Selanjutnya, di sisi lain, proposal penelitian yang digarap Umi dan kawan-kawan berhasil meraih juara 1 pada Pimnas di ITS Surabaya. Kemudian mereka menyoroti pengembangan teknologi AUV (Autonomous Under Vehichle) pada robot bawah laut tanpa awak yang memiliki jelajah selam tinggi. Dengan raihan tersebut, dia dan dua temannya mendapatkan hibah dana sebesar Rp 8.400.000,- dari Kemenristekdikti RI

“Saya kira ini prestasi yang luar biasa. Kalau dikembangkan, bisa membantu meminimalisasi pendanaan dalam pencarian black box saat kecelekaan pesawat di laut yang biasanya terjadi di Indonesia,” jelasnya.

Alumni Ponpes Nurul Islam Jember yang kini mengambil jurusan Fisika ITS Surabaya itu, akhir pekan lalu juga sukses mengikuti ajang ITS Youth Technoprenneur, yang kali ini dia akan tampil sendirian, dan tidak masuk dalam tim.

Di ajang tersebut, lagi-lagi proposal penelitian Umi meraih dana hibah sebesar Rp10.000.000,- berkat ide teknologi dokumentasi bawah laut dengan jasa robot ROV (Remotely Operated Vehicle).

“Umi patut menjadi model santri modern. Dia seorang hafidzah tapi tidak mengabaikan prestasi yang lain. Istilahnya dia berhati Makkah tapi berotak Jerman,” ungkapnya.

Pengasuh ponpes Nuris itu juga memastikan bahwa kalau Nuris akan terus meningkatkan kemampuan sains santrinya. Hal tersebut sangat penting karena tantangan santri ke depan juga semakin luas dan beragam.

“Santri selalu berinovasi demi kemajuan bangsa. Bukan hanya soal pemikiran teoritis, tapi juga produk sains praktis,” tukasnya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *