ACT Bagi-Bagi Beras Kepada Santri Indonesia

 ACT Bagi-Bagi Beras Kepada Santri Indonesia

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin menyampaikan bahwa pihaknya merasa harus berbuat sesuatu terhadap kehidupan para santri yang memiliki peran banyak bagi agama dan bangsa, sekaligus menunjang kebutuhan pangan para santri.

“Di hari Santri Nasional 22 Oktober ini, kita merefleksi dunia santri yang identik dengan Indonesia,” katanya saat ACT meluncurkan program ‘Beras untuk Santri Indonesia (BERISI)’ di kantornya, Jakarta Selatan.

Ia kerap menemukan, menurut pengalamannya, masih banyak santri di pesantren yang hanya makan sekali dalam sehari. Pesantren menjadi lembaga yang dianggap memiliki andil menampung anak-anak yatim dan kurang mampu.

“Di hari santri yang luar biasa ini, mari kita serius memahami dunia santri dan merancang peran supaya dunia santri ini menjadi bagian dari kehidupan kita,” ujarnya.

“Program BERISI ini semoga menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk mengambil peran bagi dunia santri Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu, besarnya peran santri juga diungkapkan Presiden Aksi Cepat Tanggap, Ibnu Khajar bahwa banyak pahlawan nasional yang berasal dari kalangan santri. Sebab itu, ACT ingin memperingati Hari Santri Nasional dengan momentum kemanusiaan.

“Kita memperingati Hari Santri Nasional bukan sekadar memperingati sebuah kejadian saja, tetapi kita ingin mendapatkan suatu inspirasi besar dari sebuah entitas penting bangsa ini, yakni santri dan pesantren,” papar Ibnu Khajar.

Sekitar 70 persen, ungkap Ibnu, pesantren tradisional masih dalam keadaan memprihatinkan. Padahal, santri harus menerima pelajaran dan kegiatan yang sangat banyak setiap harinya, atau santri harus memiliki kesehatan prima agar mampu belajar dengan baik.

“Keadaan itu harus menjadi perhatian masyarakat, terlebih santri berperan dalam menjaga kedaulatan bangsa sebagaimana yang menjadi latar belakang penetapan Hari Santri Nasional. Maka, dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami kepada para kyai dan guru-guru di pesantren yang membimbing dan mendidik santri. Sebagai saudara, kami ingin turut membantu,” ungkap Ibnu.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Program ACT, Wahyu Novyan mengatakan bahwa pendistribusian beras untuk santri akan dilakukan pada hari ini, Rabu (23/102019). Sementara, wilayah pertama yang menjadi target pendistribusian beras adalah pesantren-pesantren prasejahtera di Jawa Barat.

“Pekan ini kami siapkan 100 ton beras untuk 100 pesantren. Kita sudah mendata ada 10 sampai 12 provinsi. Basis relawan kami sudah siap menyapa pesantren-pesantren yang ada di daerah terdekat,” tutur Direktur Program ACT itu.

Di sisi lain, ACT telah mendata sejumlah pesantren di Banten, Jabar, DKI, Jateng, Jogja, Jatim, Aceh, Jambi, Sumsel, dan Kalbar. Dan bagi sejumlah pesantren yang dituju di Sumatra dan Kalimantan adalah pesantren yang terdampak pekat asap karhutla.

“Satu butir beras akan menjadi energi bagi para santri,” tukas Wahyu.

Sedangkan yang turut serta dalam peluncuran program tersebut yaitu Direktur Program Aksi Cepat Tanggap Wahyu Novian, Ketua Dewan Penasihat Aksi Cepat Tanggap Ahyudin, Ustaz Fadlan Garamatan, Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *