Tips Gus Dur Menghadapi Haters
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ulama karismatik dan juga presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah suatu ketika menghadapi seorang haters yang memaki-maki dirinya.
Seorang laki-laki yang berbeda paham dengan Gus Dur mengeluarkan kecaman dan kata-kata kasar. Bahkan ia meluapkan kebenciannya kepada Gus Dur.
Gus Dur hanya diam, mendengarkannya dengan sabar, tenang dan tidak berkata apa pun.
Setelah lelaki tersebut pergi, salah seorang murid Gus Dur yang melihat peristiwa itu dengan penasaran lalu bertanya kepada Gus Dur.
“Mengapa Gus Dur diam saja tidak membalas makian lelaki tersebut?” tanya si murid, dikutip dari akun Twitter @SejarahUlama, Rabu (28/09).
Beberapa saat kemudian, Gus Dur merespon si murid. “Jika seseorang memberimu sesuatu, tapi kamu tidak mau menerimanya, lalu menjadi milik siapakah pemberian itu?” ucap Gus Dur.
Si murid mengatakan tentu saja kepunyaan sang pemberi. Lalu Gus Dur mengatakan jika seseorang itu pemiliknya, maka pemilik itulah yang akan mendapatnya.
“Begitupula dengan kata-kata kasar itu,” kata Gus Dur.
Gus Dur menjelaskan bahwa hal baik maupun hal buruk, akan kembali kepada pemiliknya. Ucapan buruk, akan menjadi energi negatif bagi yang mengucapkan.
“Aku tidak mau menerima kata-kata itu, maka kata-kata tadi akan kembali menjadi miliknya. Dia harus menyimpannya sendiri. Dia tidak menyadari, karena nanti dia harus menanggung akibatnya di dunia ataupun akhirat. Karena energi negatif yang muncul dari pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan hanya akan membuahkan penderitaan hidup,” jelasnya. []