Pesan Gus Dur: Agama Jangan Dijadikan Peran Pendukung, Tapi Harus Jadi Peran Utama
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Semasa hidup, ulama sekaligus Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah memberikan kritik kepada pihak-pihak yang memposisikan agama hanya sebagai faktor pendukung.
Dimana agama benar-benar dijadikan pendukung semata. Ia tidak diberikan ruang atau peran utama. Bahkan sengaja tidak dibolehkan berperan.
Hal tersebut diungkapkan Gus Dur dalam sebuah rekaman video yang diunggah akun Twitter (X) Nahdliyin Bersatu, Senin (15/04/2024).
“Nah pandangan utama mereka adalah bahwa agama ini faktor pendukung bagi kehidupan masyarakat. Pendukung saja. Tidak boleh berperan,” kata Gus Dur.
Salah satu bukti agama hanya dijadikan sebagai peran pendukung semata adalah ketika keberadaannya hanya sebatas dimintai fatwa tidak lebih.
Sementara untuk ruang-ruang lainnya tidak diberikan peran.
“Agama hanya dimintai fatwa. Maaf ya, sampai sekarang masih begitu. BKKBN mau bagi kondom, nanya fatwa. Ya semua gitu. Ya sinis, tapi yang ada begitu kok,” jelasnya.
Ironisnya kata Gus Dur, para ulama sendiri merasa senang dengan posisi yang hanya sebatas itu. Mereka sudah puas dengan posisi tersebut, karena merasa dilibatkan.
“Dan ulama kita senangnya bukan main dimintai fatwa. Ya gak tau lah saya, kenapa kok puas dengan begitu, gitu lo,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Gus Dur setidaknya dulu ulama-ulama pendahulu tidak begitu.
Misal ia menceritakan ketika Mbah Wahab Hasbullah dan Mbah Bisri Syamsuri yang berantem soal kedudukan DPR.
Apakah DPR GR statusnya haram atau halal itu menjadi perdebatan sengit antara Mbah Wahab Hasbullah dan Mbah Bisri Syamsuri.
“Itu (perdebatan Mbah Wahab dengan Mbah Bisri) masih memunculkan kekagumanlah,” kata Gus Dur.
“Kalau sekarang soalnya siapa yang dekat bupati. Siapa yang dekat dengan Pak Harto (kekuasaan kala itu) masa gitu-gituan,” jelasnya. []