Tidur dengan Kaki ke Arah Kiblat, Haramkah?
HIDAYATUNA.COM – Menurut para ulama, di antara bentuk memuliakan Alquran dan kiblat adalah menjulurkan kaki ke arah Alquran dan kiblat. Baik dalam keadaan terjaga maupun dalam keadaan tidur.
Dalam kitab Tabyin Al-Haqaiq, menjulurkan kaki ke arah kiblat baik pada saat terjaga maupun tidur adalah makruh. Sebagian ulama ada yang cenderung mengharamkan menjulurkan kaki kearah kiblat. Di antaranya adalah Imam Zarkasyi. Hal ini dikarenakan menjulurkan kaki pada arah kiblat ada unsur penghinaan pada kiblat.
Padahal kiblat termasuk syiar Islam yang harus dimuliakan, sebagaimana Alquran. Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Tuhfatul Muhtaj berikut, bahkan Imam Zarkasyi menegaskan akan keharaman menjulurkan kaki pada mushaf.
Ada pendapat menyatakan, menjulurkan kaki ke arah ka’bah juga sama. Namun perbedaan hukum antara keduannya terdapat perbedaan diberbagai sisi.
Oleh karena itu, pada saat kita tidur, hendaknya sebisa mungkin kita menghindari tidur dengan posisi kaki menjulur ke arah kiblat.
Pandangan Fikih
Ketika kita tidur hendaknya tidur dalam keadaan posisi miring sebelah kanan. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan menghindari posisi kaki menjulur dan mengarahkan ke arah kiblat. Namun disisi lain beberapa ulama juga mengatakan bahwa tidur mengahadap kiblat adalah diperbolehkan. Hal yang dilarang itu adalah saat kita sedang buang air ke arah kiblat.
Sementara fikih memandang tidur mujur menghadap kiblat tidak ada larangannya. Bahkan Imam Abu Hanifah dan Imam Malik mengajukan untuk salat dengan cara ini bagi yang tidak mampu berdiri.
Hal yang terlarang adalah menghadap atau membelakangi ketika buang air di tanah lapang. Berdasarkan Hadis dari Abu Ayyub al-Anshori Nabi Muhammadiyah SAW bersabda, “Janganlah menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang air besar atau buang air kecil.” (H.R. Bukhori dan Muslim)
Sedangkan menurut kacamata akhlak tasawuf Imam Ghozali menjelaskan, salah satu dari adab saat tidur adalah hendaknya ia mengadap kiblat. Itu bisa dilakukan dengan dua cara.
Pertama, miring ke arah kanan dengan wajah menghadap kiblat. Kedua, tidur tertelenjang dengan kepala mengahap kiblat.