Tata Cara Salat Sunah Ba’diyah dan Qabliyah
HIDAYATUNA.COM – Salat sunnah Ba’diyah dan Qabliyah disebut juga dengan salat rawatib. Amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh manusia tidak hanya terbatas dengan melakukan salat wajib 5 waktu saja.
Namun, ada pula amalan penambah pahala penggugur dosa lainnya seperti salat sunnah rawatib ini. Sebuah amal ibadah yang tak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW meskipun saat berpergian jauh.
Anjuran Mengerjakan Salat Sunnah Rawatib
Salat sunnah rawatib dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan anjuran ditegakkannya, yakni salat sunnah rawatib muakkad serta salat sunnah rawatib ghoiru muakkad.
1. Salat Sunnah Rawatib Mu’akkad
Pertama adalah salat sunnah rawatib mu’akkad yang bersifat sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Rasulullah SAW sangat menganjurkan bagi umatnya untuk mendirikan 12 rakaat salat sunnah rawatib sebisa mungkin apapun kondisinya, karena ganjaran bagi orang yang senantiasa rajin melaksanakan salat sunnah rawatib mu’akkad ini tak main-main.
Allah SWT menjanjikan ganjaran berupa dibangunkan rumah di surga nanti bagi hamba-Nya yang menunaikan 12 rakaat salat sunnah rawatib muakkad.
Sebagaimana yang disebutkan di atas, 12 rakaat salat sunnah rawatib muakkad adalah sebagai berikut:
- 2 rakaat sebelum salat subuh
- 2 atau 4 rakaat sebelum salat zuhur
- 2 atau 4 rakaat sesudah salat zuhur
- 2 rakaat sesudah salat maghrib
- 2 rakaat sesudah salat isya
- 2. Shalat Sunnah Rawatib Ghoiru Mu’akkad
2. Salat sunnah rawatib ghoiru mu’akkad yang pelaksanaanya kurang ditekankan
Bukan berarti kamu bisa melewatkan salat sunnah ini. Ingatlah bahwa Allah SWT akan membalas semua amal perbuatan manusia meskipun beratnya seperti sebuah kapas. Salat rawatib ini memiliki jumlah 6 rakaat yang bisa dilaksanakan dengan rincian waktu sebagai berikut:
- 2 atau 4 rakaat sebelum salat ashar ( Dengan satu kali salam setiap melaksanakan 2 rakaat)
- 2 rakaat sebelum salat maghrib
- 2 rakaat sebelum salat isya
Niat Shalat Sunnah Rawatib
Niat shalat sunnah rawatib qobliyah dan ba’diyah memiliki perbedaan yang mendasar. Apabila kamu ingin menunaikan salat sunnah rawatib qobliyah maka cukup tmbahkan lafal “Qobliyatan Lillahi Ta’ala” di akhir niat.
Namun, apabila kamu ingin menunaikan salat sunnah rawatib ba’diyah kamu bisa menambahkan lafal “Ba’diyatan Lillahi Ta’ala” di akhir niat. Contohnya seperti di bawah ini:
USHALLII SUNNATAL DHUHRI RAK’ATAINI QABLIY-YATAN LILLAAHI TA’AALAA.
Artinya: “Aku (niat) shalat sunah qabliyyah dhuhur 2 rakaat hanya karena Allah semata.”
Atau:
USHALLII SUNNATAL MAGHRIBI RAK’ATAINI BA’DIY-YATAN LILLAAHI TA’AALAA.
Artinya: “Aku (niat) shalat sunat ba’diyyah maghrib 2 rakaat hanya Allah semata.”
Tata Cara Salat Sunnah Rawatib dan Bacaannya
Membaca niat salat sunnah rawatib sesuai waktu pelaksanaanya (Qobliyah atau Ba’diyyah)
Takbiratul ihram
Membaca surah Al-Fatihah diikuti dengan doa iftitah
Membaca surah pendek di dalam Al Quran
Dalam sebuah hadist disebutkan jika Rasulullah SAW biasanya membaca surah Al Kafirun dan Al Ikhlas saat melakukan salat sunnah rawatib
Rukuk dengan tuma’ninah
I’tidal dengan tuma’ninah
Sujud
Duduk di antara dua sujud
Sujud kedua
Berdiri lagi menunaikan rakaat yang kedua dengan melakukan urutan tata cara salat yang sama seperti rakaat pertama
Duduk tasyahud akhir dan salam menengok ke arah kanan dan kiri.