Sosok Alim Penentang Assad, Syekh Ali Al-Shabuni Tutup Usia

 Sosok Alim Penentang Assad, Syekh Ali Al-Shabuni Tutup Usia

Muhammad Ali as Shabuni (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pada Jumat (19/3) kemarin seorang ulama besar dan juga Ketua Asosiasi Cendekiawan Suriah, Syekh Muhammad Ali Al-Shabuni, meninggal dunia. Ia wafat di usia 91 tahun.

Wafatnya Syekh Ali Al-Shabuni ini membuat seluruh publik Suriah berduka atasnya. Dilansir dari Anadolu Agency, Syekh Ali Al-Shabuni menghembuskan nafas terakhirnya di Kota Yelwa, yang terletak di barat laut Turki.

Lahir di di kota Suriah Aleppo pada tahun 1930, ia tumbuh menjadi seorang cendekiawan alim dan disegani di negaranya. Berdasarkan karir pendidikannya, tahun tahun 1955, Syekh Al-Shabuni sukses menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Syariah Universitas Al-Azhar.

Dia adalah salah satu cendekiawan paling terkemuka, pengamat paling terkenal dalam sains, tafsir, hadits dan Alquran. Hingga wafat Syekh masih menjabat sebagai presiden Asosiasi Cendekiawan Suriah.

Dia juga aktif dalam menulis buku, jumlah bukunya kini mencapai 57 buku, buku yang paling terkenal adalag “Shafwat at-Tafasir” yang diterbitkan 40 tahun lalu, selain “Mukhtasar Tafsir Ibn Kathir”, “Muqtasar Tafsir al-Tabari, “Al-Tibyan fi Ulum Alquran, “Rawai’ al-Bayan fi Tafsir Ayat al-Ahkam”, dan Qabas min Nur Alquran”.

Syekh Al-Shabuni juga aktif berdakwah di layar kaca. Setidaknya ada lebih dari 600 episode tayangan televisi yang membahas tafsir Alquran.

Sejak awal 2011, almarhum Syekh memihak pada revolusi Musim Semi Arab, dan mengatakan dalam beberapa wawancara di televisi bahwa seorang penguasa yang memaksa rakyatnya dan menyimpang dari semua penyimpangan dari agama Tuhan adalah kriminal dan harus dilawan.

Syekh Al-Shabuni berdiri di samping gerakan populer Suriah melawan rezim, dan berulang kali menyerang Bashar al-Assad, menggambarkannya sebagai pembohong, sebagai protes terhadap penindasan rezim Suriah terhadap demonstran damai. Al-Shabuni mengatakan dalam salah satu wawancara televisi:

“Para ulama umat berpendapat perlunya melawan Musaylamah si pembohong (al-kadzab), yang bernama Bashar al-Assad setelah tiraninya melakukan pembunuhan manusia,” ujar dia.

Para ulama Alquran dan sunnah di berbagai negara Arab berduka cita atas Syekh Al-Shabuni, mengingat kematiannya sebagai hilangnya suara kebenaran di hadapan penguasa yang tidak adil.

Romandhon MK

Peminat Sejarah Pengelola @podcasttanyasejarah

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *