Rais Aam PBNU Mendorong Peningkatan Jumlah Ahli Hadits di Indonesia, Sekarang Masih Kurang
HIDAYATUNA.COM – KH Miftachul Akhyar, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menyoroti kebutuhan akan peningkatan jumlah ahli hadits di Indonesia. Pernyataan ini ditekankannya pada acara wisuda ke-IX Ma’had Aly Hasyim Asy’ari di Pondok Pesantren Tebuireng pada hari Ahad (24/9/2023).
“Di Indonesia ini minim dan kurang sekali orang yang ahli dalam bidang ilmu hadits,” ujar Kiai Miftach seperti yang dilaporkan dalam laman resmi PBNU, Selasa (26/9/2023). Ia menunjukkan bahwa minat generasi muda Indonesia untuk mempelajari ilmu hadits masih sangat rendah. Hal ini dianggapnya sebagai masalah serius karena ilmu hadits adalah salah satu dasar utama dalam ajaran Islam.
Kiai Miftachul Akhyar juga mengamati bahwa jurusan kuliah yang berkaitan dengan ilmu hadits cenderung memiliki sedikit peminat. “Bidang ilmu hadis membutuhkan semangat yang kuat, tekad yang tinggi, dan ketahanan untuk meneliti rawi-rawi hadis. Meneliti hadis merupakan suatu perbuatan yang memerlukan pengorbanan dalam bentuk tenaga, pemikiran, dan sumber daya. Inilah sebabnya mengapa minat untuk memahami ilmu hadits berbeda dengan bidang ilmu lainnya,” jelasnya.
Selain itu, Kiai Miftach juga menegaskan bahwa kedudukan hadits dalam agama Islam sangatlah penting. “Al-Qur’an dan hadits adalah landasan utama dalam Islam. Bahkan, belajar dan merenungkan hadits mendatangkan pahala besar,” tambahnya.
Kiai Miftachul Akhyar juga memberikan apresiasi khusus kepada Ma’had Aly Hasyim Asy’ari atas dedikasinya yang serius dalam melatih para ahli hadits. “Kita patut bersyukur karena Pesantren Tebuireng masih berkomitmen untuk melanjutkan warisan ilmu yang memiliki posisi sangat penting ini,” ujarnya.
Akhirnya, Kiai Miftach berharap agar semakin banyak generasi muda yang termotivasi untuk mempelajari ilmu hadits. “Al-Qur’an dan hadits sejatinya adalah rahmat bagi seluruh alam,” tutupnya.