Quraish Shihab: Jodoh Itu Dijemput, Bukan Ditunggu
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Quraish Shihab menjelaskan bahwa setiap insan memiliki garis jodohnya masing-masing. Namun demikian, manusia tetap harus ikhtiar mencari jodoh.
Menurut Quraish Shihab, jangan gara-gara setiap orang memiliki jodohnya masing-masing, membuat seseorang tersebut kemudian hanya menunggu saja. Sebaliknya menurutnya, jodoh itu harus dijemput.
“Pemuda dan pemudi yang jomblo jangan nunggu jodoh,” pesan Quraish Shihab dilansir dari NU Online, Senin (14/11).
Meski demikian, lanjut dia, cara menjemputnya harus sesuai dengan tuntunan agama. Tidak boleh asal-asalan. Karena Islam telah mengatur bagaimana cara mencari jodoh.
“Cari jodohmu dengan cara-cara yang dibenarkan Allah swt,” jelasnya.
Quraish Shihab mengatakan jodoh merupakan bagian dari rezeki yang harus dicari dan dijemput melalui mekanisme yang diperbolehkan dalam syariat.
“Jodoh itu rezeki. Jemputlah jodoh dengan cara yang dibenarkan agama. Cari simpati, berdandan yang baik, berilmu yang tinggi, biar orang senang pada Anda,” ungkapnya.
Lalu bagaimana dengan seseorang yang sudah menikah kemudian bercerai, apakah itu termasuk rezeki?
Dalam hal ini, ia menerangkan bahwa, boleh jadi, putusnya hubungan seseorang dengan yang dicinta menandai terputusnya rezeki dengan orang tersebut. Namun, ia mengingatkan untuk tidak berkecil hati dan optimis kelak akan mendapatkan orang yang lebih baik.
“Rezekinya terputus dengan orang itu, tetapi masih bisa mendapatkan yang lebih baik dari itu,” tandasnya.