Pengungsi Afghanistan Desak PBB Buatkan Pemukiman di Indonesia
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ratusan pengungsi asal Afghanistan turun jalan di kantor pengungsian PBB di Jakarta pada Senin (15/11). Mereka mengadakan demonstrasi lantaran ingin segera mendapatkan pemukiman di Indonesia.
Sebagian pengunjuk rasa telah tinggal di Indonesia selama satu dekade. Syifa Said salah satu pengungsi mengaku tiba di Indonesia pada tahun 2011. Ia mengatakan bahwa dia terkadang merasa tidak punya harapan lagi untuk hidup.
“Kadang-kadang saya ingin bunuh diri ketika melihat anak-anak saya. Mereka tidak punya masa depan,” katanya, dikutip dari VAO Indonesia pada Rabu (17/11/2021).
Para pengungsi asal Afghanistan itu memegang spanduk besar bertuliskan “Keluarga kami dalam bahaya. Tolong bertindak sekarang” dan “Mukimkan pengungsi dan selamatkan nyawa” dalam demonstrasi di depan kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi.
Dalam penandatangan Konvensi Pengungsi PBB, Indonesia bukan termasuk sebagai negara tujuan. Untuk itu pemerintah Indonesia tidak mengizinkan para pencari suaka untuk bekerja atau memiliki akses ke sekolah dan rumah sakit umum.
Pada Desember 2020, tercatat hampir 14.000 pengungsi dari 50 negara di Indonesia, sebagian besar adalah warga Afghanistan. Banyak pencari suaka melarikan diri ke Indonesia.
Indonesia dipakai sebagai batu loncatan untuk menuju Australia dengan perahu. Namun sejak 2013, pemerintah Australia mengirim kembali kapal-kapal tersebut ke perairan Indonesia.