Pendeta Yahudi Masuk Islam
HIDAYATUNA.COM – Pada zaman sahabat dan tabiin, ada seorang pendeta masuk Islam, yaitu Ka’ab al-Ahbar. Saat itu menjadi istimewa karena tidak banyak yang mendapat hidayah seperti Abu Ishaw, julukan Ahbar.
Sebelum masuk Islam, Ahbar tinggal di Yaman dan menganut agama Yahudi. Ka’ab hidup di zaman Nabi Muhammad, tapi ia tidak pernah bertemu dengan nabi. Setelah Rasulullah wafat, baru ia mengikrarkan dirinya sebagai seorang Muslim.
Setelah memeluk Islam, Ahbar yang seorang pendeta kemudian banyak belajar Alquran dan hadis pada para sahabat. Ia berhasil menjadi salah satu pembesar ulama Islam dan banyak menyampaikan berita israiliyyat.
Dilansir dari Republika, Ahbar meriwayatkan beberapa hadis Nabi secara mursal. Ia juga meriwayatkan hadis dari para sahabat seperti dari Umar bin Khattab, Syuhaib, dan Aisyah.
Ahbar merupakan seorang pendeta Yahudi yang masuk Islam pada masa Umar bin Khataab radhiyallahu anhu. Dalam kitabnya, Syekh Nawawi juga mengutip kiat-kiat dari Ahbar agar aman dari gangguan setan.
“Benteng orang mukmin dari gangguan setan itu ada tiga, masjid, berzikir kepada Allah, dan membaca Alquan,” kata Ahbar.
Alasan Ahbar masuk Islam telah dijelaskan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam al-Ishabah fi Tamyiizi ash-Shahabah. Ibnu Hajar menceritakan bahwa suatu hari Abbas bertanya pada Ka’ab,
“Apa yang menghalangimu, sehingga tidak memeluk Islam semenjak zaman Rasululah Saw dan Abu Bakar?”
Ahbar menjawab, “Suatu hari ayahku menulis sebuah kitab untukku dari Taurat, dan berpesan, ‘Amalkanlah kitab ini!’ Ayah kemudian menyegel kitab itu, sementara kitab-kitab lain tidak ada yang disegel. Ayah memintaku berjanji atas nama hak ayah terhadap anaknya agar tidak membuka segel kitab tersebut. Ketika aku melihat Islam telah menyebar ke berbagai daerah, aku berkata dalam hati: Mungkin ayah menyembunyikan sebuah ilmu dariku.” Maka segel itu aku buka, ternyata isinya adalah tentang ciri-ciri Nabi Muhammad dan umatnya.”
Ahbar lalu berkata pada Abbas, “Maka sekarang aku datang sebagai seorang muslim.”