PCINU Belgia Pertanyakan Kemanusiaan Pemerintah Soal Kasus Wadas
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pengukuran lahan di Desa Wadas berakhir dengan penangkapan sejumlah warga oleh aparat kepolisian. Penyerbuan pihak kepolisian di Desa Wadas kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang berlangsung pada Selasa (08/02/2022) itu mendapat kecaman berbagai elemen masyarakat.
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa (PCINU) Belgia, Ayang Utriza Yakin dalam cuitan di Twitternya @Ayang_Utriza mempertanyakan sikap pemerintah yang melakukan pengerahan ratusan aparat di Desa Wadas. Ia juga menyolek sejumlah pejabat terkait antara lain Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
“YM. Bapak @ListyoSigitP @DivHumas_Polri: Kenapa desa wadas diserang polisi? Utk apa? YM. Bapak Luhut Pandjaitan @kemenkomarves Bapak @PerekonomianRI Bapak Menteri BUMN @erickthohir Bapak Menteri @Kemenkumham_RI demi apa? Investasi? Bapak @kemenkopmk: kemanusiaan ada di mana?” tulis Ayang.
Ada pula cuitan dari Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah. Kemudian KH Ubaidullah Shodaqoh mempertanyakan sikap pemerintah terhadap warga setempat yang ditangkap aparat kepolisian.
“Apa lah harus demikian sikap pemerintah terhadap rakyat ya? Untuk siapa sih pembangunan itu? Apalah artinya? #SaveWadas,” tulis Kiai Ubaid lewat akun Twitter @Ubaidullah_Sdq dikutip pada Kamis (10/02).
Permintaan Maag Gubernur Ganjar Pranowo
Merespons banyaknya kecaman dari berbagai pihak, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf. Lantaran pengukuran lahan di Desa Wadas yang berakhir ricuh dan diwarnai penangkapan puluhan warga setempat oleh aparat kepolisian. Ganjar menegaskan bahwa kejadian kemarin adalah tanggung jawabnya.
“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, terutama masyarakat Desa Wadas. Kemarin malam saya sudah menelpon Pak Kapolda dan Wakapolda. Saya menyampaikan agar warga setempat dibebaskan dan kami bersepakat (insyaallah) hari ini warga akan dipulangkan,” terang Ganjar.
Kendati ekskalasi penolakan di Wadas terus meningkat, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan proyek pengukuran tanah untuk di Desa Wadas terus berlangsung. Keputusan tersebut sudah bulat dan tugasnya adalah memastikan terciptanya dialog terbuka antar warga terutama pihak yang belum setuju.
“Kami memastikan bahwa proyek pengukuran tanah di Wadas yang nantinya akan diambil batuan quarry. Untuk pembangunan Bendungan Bener akan tetap berjalan,” ujarnya.