Mengqadha Puasa Ramadan dan Keutamaan Puasa Syawal
HIDAYATUNA.COM – Setelah melalui sebulan penuh berpuasa selama Ramadan, umat muslim juga disunnahkan melaksanakan puasa selama enam hari di bulan Syawal atau dikenal dengan sebutan Puasa Syawal.
Namun bagi umat muslim yang berhalangan berpuasa atau memiliki hutang puasa saat Ramadan, maka dianjurkan untuk terlebih dahulu mengganti atau mengqadha puasa wajibnya.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Ustaz Abdul Somad atau UAS dalam sebuah kesempatan saat berceramah.
Menurut UAS, puasa Qadha atau mengganti puasa Ramadan itu harus diprioritaskan terlebih dahulu.
“Ibu-ibu yang (misalnya) kemarin punya hutang 7 hari, nanti selesai Ramadan masuk bulan Syawal Qadha (ganti puasa) dulu 7 hari,” jelas UAS dikutip hidayatuna.com, Senin (25/5/20).
Menurut UAS dengan melaksanakan puasa pengganti pahala puasa syawal juga bisa didapatkan. Selanjutnya jika masih bisa dan sempat setelah mengganti puasa dapat dilanjutkan dengan melaksanakan puasa syawal selama enam hari.
“Siapa yang puasa Qadha 6 hari di bulan Syawal, otomatis dapat pahala sunnah Syawal,” imbuhnya.
“Namun jika tidak bisa, ibu bisa puasa Qadha saja,” ungkap UAS.
Adapun beberapa keutamaan puasa syawal di antaranya:
- Seperti puasa setahun. Dalam sebuah hadits riwayat muslim mengatakan, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”
- Dilipatgandakan pahalanya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Ayyub menjelaskan bahwa, “barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas Iedul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat.”
- Keutamaan puasa syawal lainnya adalah menghidupkan sunnah yang diajarkan Rasulullah.
Puasa sunnah Syawal dapat dilaksanakan segera pada tanggal 2 Syawal atau H+1 hari raya Idul Fitri atau bisa juga dilaksanakan selama enam hari sepanjang bulan syawal belum berakhir. (AS/Hidayatuna.com)
