Membangun Cara Bergaul Sehat Bagi Anak Sejak Dini

 Membangun Cara Bergaul Sehat Bagi Anak Sejak Dini

Ustadz Abdul Somad Kagum Cara Mendidik Anak Ala Mbah Moen (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Ihsan Lirboyo Kediri, Ning Imaz Fatimatuz Zahra membagikan tips bagaimana cara bergaul yang sehat. Menurutnya salah satu prinsip berakhlak adalah ada pada penjagaan diri.

Yakni penjagaan diri dari sesuatu yang memang tidak diperbolehkan oleh syariat. Contohnya melihat atau mempertontonkan aurat satu sama lain.

“Ilmu fiqih dikatakan bahwa ketika anak ini sudah tamsyis, sudah bisa membedakan yang baik dan benar maka hendaknya tidak diperbolehkan untuk melihat auratnya dan lawan jenisnya. Apalagi sampai memegang aurat orang lain,” kata Ning Imaz dalam tayangan YouTube Channel NU Online, dikutip Rabu (6/7/2022).

Secara tidak langsung, kata Ning Imaz hal itu merupakan sebuah tuntunan supaya anak memiliki etika ketika tumbuh dewasa. Sehingga, mereka nanti tidak sembarangan dengan hal-hal yang berbau vital dari organ tubuhnya.

Ning Imaz juga menyinggung mengenai sex education. Dikatakan bahwa sex education sebetulnya multi tafsir.

“Itu sangat beragam sekali apalagi di film-film Barat itu sepertinya terlalu vulgar, namun sebetulnya yang perlu digarisbawahi itu pendidikan penjagaan diri,” jelasnya.

Ia menyebut hal itu bukan pendidikan seks seperti bagaimana cara melakukan hubungan seksual tapi adalah pendidikan bagaimana kita ini harus menghargai diri kita dan mengetahui batasan-batasan yang jelas.

“Supaya kita ini tidak terjerumus pada hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri,” sambungnya.

Hal itu bisa dilakukan dengan mulai menerapkan kebiasaan yang baik sejak kecil. Diantaranya seperti tidak membiasakan diri melihat aurat lawan jenis, tidak biasa memegang aurat sendiri maupun aurat lawan jenis.

“Kemudian juga tanamkan rasa malu, kemudian tanamkan rasa keberhargaan diri yakni bahwa kita ini harusnya ketika menjadi seorang individu memiliki penjagaan diri yang baik. Tidak boleh sembarangan kepada lawan jenis mungkin seperti halnya metode-metode pondok pesantren di salaf pergaulannya itu sangat dibatasi tidak bisa sembarangan antara laki-laki ataupun perempuan,” ungkapnya.

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *