Ketua MUI: Dakwah Adalah Tugas Paling Tinggi Ulama
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ketua MUI baru periode 2020-2025, KH Miftachul Akhyar menjelaskan bahwa tugas tertinggi seorang ulama adalah berdakwah. Hal itu ia sampaikan sesaat setelah dirinya terpilih sebagai Ketua MUI menggantikan KH Ma’ruf Amin.
“Berdakwah merupakan tugas paling tinggi seorang ulama. Dakwah itu untuk mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, dan menyayangi bukan menyaingi,” kata Kiai Miftachul Akhyar dikutip Sabtu (28/11/2020).
Lebih lanjut dirinya berharap di kepengurusan MUI yang baru kali kedepan bisa melaksanakan peran dan tugas dakwah tersebut. Adapun kriteria ulama menurutnya adalah sebagaimana disampaikan Imam Syafi’i.
“Seorang alim semua urusannya, perilakunya, dan sepak terjangnya selalu berkesinambungan dengan agamanya,” ujarnya.
Rais Aam PBNU itu menambahkan bahwa apa yang disebut ulama adalah mereka yang melihat umat dengan mata kasih sayang. Jika terjadi sesuatu, mari klarifikasi apa penyebabnya, bukan lalu kita memvonis tanpa ada tabayun.
Kiai Miftachul menyampaikan, Islam memiliki kesempurnaan dalam segi akidah, moralitas, dan syariatnya. Oleh karena itu, Islam yang merupakan agama rahmatan lil ‘alamin atau rahmat bagi semesta mesti terus dijabarkan kepada umat.
Sebagai informasi, pada acara Munas MUI ke-10 yang berlangsung di Jakarta secara virtual pada Jumat malam, 27 November 2020 kemarin menunjuk Kiai Miftachul Akhyar untuk memimpin MUI selama lima tahun ke depan.
Dengan terpilih sebagai ketua MUI, Kiai Miftachul Akhyar mengatakan hal tersebut bukan berarti ia lebih baik daripada yang lain. Ia justru merasa memikul beban yang lebih berat dibandingkan yang lain.