Ibnu Tufhail, Muslim dari Andalusia yang Mendorong Praktik Pembedahan dan Otopsi
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Ibnu Tufhail atau yang dikenal dengan nama Avetophail merupakan ilmuwan muslim Andalusia, Spanyol, yang memiliki disiplin berbagai keilmuan.
Dilansir dari Islamic Scientific Heritage di akun Twitternya @IslamicSH_, ia merupakan seorang polymath Andalusia: seorang penulis, novelis, filsuf, teolog, dokter, dan astronom.
Ilmuwan asal kota Guadix merupakan murid dari Ibnu Bajjah (Avempace). Berkat didikan sang maha guru, ia menjelma menjadi ilmuwan besar di tanah Andalusia.
Namun ia menjadi terkenal lewat karya novelnya yang berjudul Hayy ibn Yaqdhan. Dan juga orang yang ilmuwan yang mendukung awal mula pembedahan dan otopsi yang saat itu menjadi perbincangan oleh para ulama ahli fiqih.
Namun akhirnya para ulama fiqih sepakat untuk memperbolehkan praktik pembedahan dan otopsi untuk kepentingan medis.
“Ia paling terkenal karena menulis novel filosofis pertama, Hayy ibn Yaqdhan. Dia adalah pendukung awal pembedahan dan otopsi,” tulisannya.
Ia menjabat sebagai sekretaris penguasa Granada, dan kemudian sebagai wazir dan tabib untuk Abu Yaqub Yusuf, khalifah Almohad.
Selain itu, ia merekomendasikan Ibn Rusyd (Averroës) sebagai penerus masa depannya pada tahun 1169.
Ibn Rusyd kemudian melaporkan peristiwa ini dan menjelaskan bagaimana Ibnu Tufhail kemudian mengilhaminya untuk menulis komentar Aristotelesnya yang terkenal: Ibnu Tufhail mengatakan kepada saya, “Anda melakukannya. Saya yakin Anda bisa karena saya tahu betapa baik pikiran dan karakter setia yang Anda miliki, dan seberapa berdedikasi Anda”.