Hadis Musalsal Syekh Yasin Al-Fadani, Musnid Al-Ashr

 Hadis Musalsal Syekh Yasin Al-Fadani, Musnid Al-Ashr

Mengembalikan Nasab Pada Aturan Hadis dan Fikih (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Imam Nawawi mendefinisikan Hadis Musalsal sebagai berikut:

اﻟﻤﺴﻠﺴﻞ ﻫﻮ ﻣﺎ ﺗﺘﺎﺑﻊ ﺭﺟﺎﻝ ﺇﺳﻨﺎﺩﻩ ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ ﺃﻭ ﺣﺎﻟﺔ ﻟﻠﺮﻭاﺓ ﺗﺎﺭﺓ ﻭﻟﻠﺮﻭاﻳﺔ ﺗﺎﺭﺓ، ﻭﺻﻔﺎﺕ اﻟﺮﻭاﺕ ﺃﻗﻮاﻝ ﻭﺃﻓﻌﺎﻝ

Hadis Musalsal adalah keberadaan sanad para perawi atau riwayat yang menetapi pada sifat atau keadaan tertentu secara terus-menerus, ada yang berupa perkataan dan perbuatan (Taqrib 87)

Diantara sanad hadis Musalsal dalam bentuk bacaan yang saya peroleh dari Kiai Ahmad Marwazie  adalah hadis sahih berikut:

ﻗﺎﻝ: ﺃﺑﻮ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺤﺒﻠﻲ، ﻋﻦ اﻟﺼﻨﺎﺑﺤﻲ، ﻋﻦ ﻣﻌﺎﺫ ﺑﻦ ﺟﺒﻞ، ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﺧﺬ ﺑﻴﺪﻩ، ﻭﻗﺎﻝ: يَا مُعَاذُ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ، فَقُلْ: دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ :اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Abu Abdirrahman Al Habli dari As-Shunabihi dari Mu’adz bin Jabal bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Wahai Mu’adz. Demi Allah aku mencintaimu. (Dalam riwayat lain Jangan tinggalkan) Bacalah setiap selesai salat: “Ya Allah tolonglah aku untuk mengingatMu, bersyukur padaMu dan beribadah terbaik kepadaMu” (HR Abu Dawud)

***

Abu Dawud berkata:

ﻭﺃﻭﺻﻰ ﺑﺬﻟﻚ ﻣﻌﺎﺫ اﻟﺼﻨﺎﺑﺤﻲ، ﻭﺃﻭﺻﻰ ﺑﻪ اﻟﺼﻨﺎﺑﺤﻲ ﺃﺑﺎ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ

Mu’adz berpesan hal itu kepada As-Shunabihi, dan As-Shunabihi berpesan hal itu kepada Abu Abdirrahman

Pesan ‘berantai’ dalam bentuk Musalsal lebih panjang disampaikan oleh Abu Nuaim dalam kitabnya Hilyat Al-Auliya‘:

ﻭﺃﻭﺻﻰ ﺑﻪ ﻣﻌﺎﺫ اﻟﺼﻨﺎﺑﺤﻲ، ﻭﺃﻭﺻﻰ اﻟﺼﻨﺎﺑﺤﻲ ﺃﺑﺎ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ، ﻭﺃﻭﺻﻰ ﺃﺑﻮ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﻋﻘﺒﺔ، ﻭﺃﻭﺻﻰ ﻋﻘﺒﺔ ﺣﻴﻮﺓ، ﻭﺃﻭﺻﻰ ﺣﻴﻮﺓ ﺃﺑﺎ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﻤﻘﺮﺉ، ﻭﺃﻭﺻﻰ ﺃﺑﻮ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﻤﻘﺮﺉ ﺑﺸﺮ ﺑﻦ ﻣﻮﺳﻰ، ﻭﺃﻭﺻﻰ ﺑﺸﺮ ﺑﻦ ﻣﻮﺳﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ اﻟﺤﺴﻦ، ﻭﺃﻭﺻﺎﻧﻲ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ اﻟﺤﺴﻦ ﻗﺎﻝ اﻟﺸﻴﺦ ﺭﺣﻤﻪ اﻟﻠﻪ: ﻭﺃﻧﺎ ﺃﻭﺻﻴﻜﻢ ﺑﻪ

Dan semalam Kiai Marwazi menyampaikan sanad dari Syekh Yasin Al-Fadani dari kitab beliau yang bernama Dafain Min Musnid Syekh Yasin Al-Fadani secara Musalsal kepada saya.

***

Bagaimana menanggapi pernyataan Al-Hafidz Adz-Dzahabi?

ﻭﻋﺎﻣﺔ اﻟﻤﺴﻠﺴﻼﺕ ﻭاﻫﻴﺔ، ﻭﺃﻛﺜﺮﻫﺎ ﺑﺎﻃﻠﺔ، ﻟﻜﺬﺏ ﺭﻭاﺗﻬﺎ.

Umumnya hadis Musalsal adalah sangat lemah, kebanyakan adalah hadis palsu karena para perawinya berdusta (Al-Muqidzah 44).

Justru di sinilah keunggulan Syekh Yasin Al-Fadani yang awalnya saya kira beliau menghafal dan mengoleksi sanad saja. Ternyata, Subhanallah, Syekh Yasin Al-Fadani juga menyertakan Jarh dan Ta’dilnya pada hampir setiap hadis Musalsal. Beliau memiliki banyak jalur riwayat.

  • Sowan Tabarruk dan Ijazah Sanad kepada Kiai Marwazi (ابقاه الله بالسلامة والعافية). Diantar oleh Pak Hosen , beliau adalah santri Abah saya yang ‘bertugas’ mengantar saya saat sekolah ibtidaiyah (SD)

Ma'ruf Khozin

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *