Gus Ishom Ungkap Karomah Mbah Dim
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin (Gus Ishom) memberikan kesaksian tentang sepenggal kisah KH Dimyati Rois. Baginya, Mbah Dim adalah sosok tokoh bangsa, kiai sepuh kharismatik yang hidup dalam kesederhaan.
“Ceramahnya tentang sejarah, agama dan kebangsaan sangatlah menarik, bahasanya lugas dan mudah dipahami. Seorang komunikator yang piawai,” ungkap Gus Ishom melalui akun Facebook pribadinya, dilansir, Senin (12/06/2022).
Kekhidmahan Mbah Dim tulus untuk NU. Dan hal itu kata dia, tidak ada yang mengingkari.
“Mbah Dim tercatat dalam sejarah telah dua kali menjadi anggota Ahlul Halli wal-‘Aqdi. Yakni pada Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur (1-5 Agustus 2015) dan Muktamar ke-34 NU di Lampung 2021. Beliau juga salah seorang Mustasyar PBNU,” sambungnya.
Selain itu, Gus Ishom menuturkan tentang keistimewaan atau karomah Mbah Dim, yakni tentang prediksi.
“Prediksi dan firasat Mbah Dim di dunia politik terkenal sangat akurat,” katanya.
“Sekadar contoh, KH. Chalwani Berjan, Purworejo, Jawa Tengah, yang sanad Kitab Jam’ul Jawami’-nya melalui Mbah Dim saat menjadi santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Suatu saat pernah sowan bertamu menemui Mbah Dim Kaliwungu,” sambungnya.
KH. Chalwani meminta doa restu ingin menjadi anggota DPD-RI. Mbah Dim memegang dan menepuk-nepuk telapak kaki kiri KH Chalwani sambil berkata, “Sampeyan kethok gambare (sudah terlihat gambarnya),” kata Mbah Dim.
Ternyata terbukti benar, KH. Chalwani Berjan setelah melalui proses yang agak alot akhirnya dilantik menjadi anggota DPD-RI periode 2004-2009.
“Kedalaman ilmu agama, wawasan kebangsaan yang luas, kecintaan yang amat kepada bangsa Indonesia, kesederhanaan hidup, ketulusan, kesabaran, kepemimpinan, kesalehan. Semua keutamaan dari seorang warasat al-anbiya’ seperti KH. Dimyati Rois sudah seharusnya kita teladani,” pungkas Gus Ishom.