Direktur al-Aqsa : Serangan Israel Picu ‘Ledakan Tak Terkendali’
HIDAYATUNA.COM, Palestina – Direktur kompleks Masjid al-Aqsa mengatakan pelanggaran tak henti-hentinya dilakukan rezim Israel di tempat suci akan memicu ledakan tak terkendali.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Minggu, Sheikh Omar al-Kiswani mengatakan rezim pendudukan telah berusaha mati-matian untuk mengubah status quo situs suci dengan mendorong serangan pemukim. Ulama tersebut mengecam rezim karena mengizinkan pemukim Israel untuk mencemari kompleks di bawah perlindungan dari pasukan rezim.
Sejak Sabtu, 4 Juni, pasukan Israel telah melakukan pengepungan di kompleks tersebut dan telah melarang warga Palestina di bawah usia 40 tahun untuk berkunjung ke kompleks tersebut. Dia mendesak para pemimpin negara-negara Arab dan Muslim untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap Masjid al-Aqsha.
Kompleks ini terletak tepat di atas alun-alun Tembok Barat. Di dalamnya terdapat Dome of the Rock dan Masjid al-Aqsa.
Kunjungan Yahudi ke al-Aqsa diizinkan, tetapi menurut perjanjian yang ditandatangani antara Israel dan pemerintah Yordania. Setelah pendudukan Israel atas Yerusalem Timur al-Quds pada tahun 1967, ibadah non-Muslim di kompleks itu dilarang.
Kelompok perlawanan Palestina telah mengancam mereka tidak akan membiarkan “provokasi” Israel berlalu begitu saja.
Pada Mei 2021, aksi kekerasan yang sering terjadi terhadap jemaah Palestina di Masjid menyebabkan perang 11 hari. Perang tersebut melibatkan 2 kubu antara kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan Israel.
Di mana rezim tersebut menewaskan sedikitnya 260 warga Palestina, termasuk lebih dari 60 anak-anak. Rezim akhirnya terpaksa mengumumkan gencatan senjata.
Sumber: PressTV/IQNA