Boko Haram Membunuh 11 Petani di Nigeria
HIDAYATUNA.COM, Nigeria – Anggota kelompok teroris Boko Haram membunuh 11 petani dalam serangan bersenjata di negara bagian Borno di timur laut Nigeria, sebagaimana yang dilaporkan media lokal Senin lalu.
Boko Haram menyerbu kampung Kawuri yang terletak di wilayah Pemerintahan Daerah Konduga dan menembak mati orang yang sedang bekerja di ladang, serta melukai beberapa orang lainnya.
Tidak kurang dari 11 orang tewas tertembak, sementara seorang lainnya menderita luka tembak saat terduga anggota teroris Boko Haram menggeledah desa Kawuri di Wilayah Pemerintahan Daerah Konduga Negara Bagian Borno.
Diinformasikan sekitar empat hari lalu, sembilan korban diculik oleh teroris saat bekerja di lahan pertanian mereka di Desa Kawuri, dikutip dari muslimnews.
Para penculik yang diduga teroris Boko Haram menghubungi beberapa kerabat korban menuntut sejumlah uang yang dirahasiakan untuk pembebasan mereka.
Anggota masyarakat yang prihatin beraksi, termasuk kerabat dan teman korban dan mengumpulkan uang tebusan yang ditentukan.
Lebih lanjut diketahui bahwa setelah negosiasi, para teroris memberikan arahan bahwa komunitas harus mengirimkan hanya dua perwakilan untuk mengirimkan uang tebusan.
Sayangnya, tiga orang didelegasikan untuk mengirimkan uang tebusan yang telah dinegosiasikan harus menghadapi situasi yang tidak disukai oleh para teroris.
“Oleh karena itu, para teroris yang dirugikan mengumpulkan kesembilan korban yang diculik, termasuk tiga delegasi pada Senin pagi dan menembaki mereka, menewaskan 11 orang, sementara satu lainnya melarikan diri dengan luka tembak, dan sekarang menerima perawatan di Rumah Sakit Spesialis negara di Maiduguri. ,” jelas kepala keamanan setempat, sebagaimana dikutip dari muslimnews.
Menurut warga Kawuri yang berduka, sisa-sisa almarhum tetap tidak dapat diakses untuk klaim dan penguburan pada waktu pers karena takut terhadap teroris.
Puluhan ribu orang tewas dalam aksi kekerasan massal yang diorganisir oleh Boko Haram, yang telah ada di Nigeria sejak awal tahun 2000-an.
Organisasi tersebut juga telah melakukan serangan di negara tetangga Kamerun, Chad, dan Niger sejak 2015. []