Adab Mencari Ilmu Menurut KH Hasyim Asy’ari
HIDAYATUNA.COM – Mencari ilmu, tidak semata-mata dilakukan atas dasar sembarang dan dijalani dengan percuma. Sebab mencari ilmu bukanlah sekadar menghabiskan waktu dan nihil hasil.
Mencari ilmu dapat berpengaruh, baik dari aspek pengetahuan. Sikap dan perilaku harus bisa mengubah seseorang menjadi lebih baik sehingga para pencari ilmu juga memiliki beberapa aspek sebagai acuan atau adab yang bisa diikuti.
Agar kegiatan mencari ilmu semakin bermanfaat. Dengan begitu, ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
Berdasarkan hal tersebut, KH. Hasyim Asy’ari sebagai sosok yang memiliki perhatian penuh terhadap pendidikan. selain menjadi role model di kalangan pesantren serta menjadi tokoh pendiri organisasi besar di Indonesia, yakni NU. Baginya, pendidikan menjadi salah satu jembatan yang harus dilalui oleh seseorang dalam meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain.
Aspek pendidikan yang sangat penting, yakni: pendidik dan pencari ilmu sebagai sumber daya manusia yang menjalani proses pendidikan berlangsung. Adapun KH Hasyim Asy’ari menyoroti fenomena pencari ilmu. Setidaknya, ada 9 etika pencari ilmu menurut KH Hasyim Asy’ari sebagai berikut.
1. Menyucikan Hati dari Unsur Buruk
Seorang pencari ilmu dituntut untuk tidak memiliki penyakit hati, seperti iri, dengki, sombong, dan sebagainya. Meskipun demikian, penyakit hati ini tidak hanya diperingatkan kepada seorang pencari ilmu. Melainkan, kepada manusia pada umumnya.
2. Memperbaiki Niat
Tujuan mencari ilmu bukanlah semata-mata untuk mengejar dunia, namun niat yang diluruskan yakni untuk ibadah kepada Allah.
3. Bersegera
Makna ini dimaksudkan kepada seorang pencari ilmu agar selalu menyelsaikan tugas dan tanggung jawab segera. Tidak menunda-nunda apalagi tanpa alasan yang jelas.
Porsi untuk belajar, santai, bermain juga ahrus dikelola oleh seorang pencari ilmu agar bisa fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai.
4. Qana’ah
Qana’ah yakni tidak banyak keinginan dan berangan-angan. Lebih mengutamakan belajar tanpa berfikir macam-macam.
5. Bisa Membagi dan Memanfaatkan Waktu
Setiap orang memiliki yang sama, yakni 24 jam. Maka dari itu, kita harus bisa membagi dan memanfaatkan waktu yang ada agar semua pekerjaan yang menjadi tanggungjawab kita bisa terselesaikan.
6. Menyedikitkan Makan dan Minum
Meskipun makan dan minum adalah kebutuhan bagi para pencari ilmu. Namun, seorang pencari ilmu harus pandai mengelola makan dan minum agar tidak terlena, tidak nyaman dengan berbagai ragam pilihan yang ada.
7. Menjaga Diri dari yang Merusak
Kita harus bisa mengukur dan melihat sejauh mana hal yang merusak terhadap kita. Mulai dari fasilitas belajar yang kita miliki, seperti handphone, laptop bahkan teman.
Kita harus pandai memilah dan memilah haldikseitar kita agar kita bisa mengurangi ketergantungan pada sesuatu kemudian menimbulkan kerusakan terhadap dirinkita sendiri.
8. Mengurangi Tidur
Kewajiban mengatur pola tidur harus diakukan oeh seorang pencari ilmu. Hal ini untuk memaksimalkan dalam melakukan tanggung jawab, pekerjaan yang ada agar bisa diselesaikan dengan tepat. Dengan waktu tidur yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan, kita harus bisa mengelola pola tidur yang baik agar proses belajar tidak terhambat.
9. Tidak Tenggelam dalam Pergaulan
Dalam mencari ilmu, kita kerap membutuhkan teman untuk menunjang semangat belajar. Teman untuk melakukan berbagai kegiatan pendidikan bersama.
Akan tetapi, kita harus bisa memilah pergaulan yang kita ikuti. Jangan sampai membuat kita terlena sehingga bisa melakukan tanggung jawab terhadap proses pendidikan yang dijalaninya.
Itulah 9 adab mencari ilmu menurut KH Hasyim Asy’ari. Semoga kita dapat mengikutinya dan berhasil meraih serta mengaplikasikan ilmu yang didapatkan.