Adab Berzikir Saat Ada yang Bersalawat Memuji Nabi Saw

 Adab Berzikir Saat Ada yang Bersalawat Memuji Nabi Saw

Amalan wirid untuk mencerahkan hati (Ilustrasi/Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Jika seseorang berzikir pada Allah, lalu ia mendengar munsyid (orang yang menyenandungkan nasyid) memuji Nabi. Lantas apakah ia bersalawat pada Nabi Saw ataukah melanjutkan zikirnya?

فأجاب رضي الله تعالى عنه :

Beliau Radhiyallahu ‘anhu menjawab:

يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يتابع , ثم بيّن أن الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم من ذكر الله تعالى .

Ia bershalawat pada Nabi Saw, lalu melanjutkan zikirnya. Lalu beliau menjelaskan bahwa membaca salawat Nabi Saw itu juga termasuk berdzikir pada Allah.

ثم زاد وأفاد :

بأن الإلنسان إذا كان يقرأ القرآن الكريم وذكر النبي صلى الله عليه وسلم فيصلي عليه صلى الله عليه وسلم بعد انتهائه من قراءة القرآن.

Kemudian beliau menambahkan penjelasan dan faedah bahwa seseorang ketika membaca Alquran lalu disebut Nabi Saw. Maka hendaknya Ia pun membaca salawat pada Nabi Saw setelah ia merampungkan membaca Alquran.

Mengingatkan saya dalam kitab I’anatut Thalibin:

فلو قرأ المصلي – آية – أو سمع آية – فيها اسم محمد (ص) لم تندب الصلاة عليه، كما أفتى به النووي.

Andainya seseorang yang sedang salat membaca ayat atau mendengar ayat yang terkandung nama Muhammad Saw. Maka tidak disunahkan membaca salawat pada Nabi, sebagaimana difatwakan Imam Nawawi.

Tetapi dalam Hasyiyah disebutkan bahwa:

وفي العباب ما نصه: لو قرأ المصلي آية فيها اسم محمد – ﷺ – ندب له الصلاة عليه في الأقرب بالضمير كصل الله عليه وسلم، لا: اللهم صل على محمد.

للخلاف في بطلان الصلاة بنقل ركن قولي.اه.

Sementara itu, dalam kitab al-Ubab redaksinya:

Andainya seseorang yang sedang salat membaca ayat yang terkandung nama Muhammad Saw. Ia disunahkan membaca salawat pada Nabi pada ayat terdekat dengan (memakai sighat) dhamir (kata ganti).

Seperti bacaan shallallahu ‘alaiHI wasallam; bukan dengan bacaan: Allahumma shalli ‘ala Muhammad. Hal ini karena ada perbedaan tentang batalnya salat karena pemindahan rukun qouli.

Wallahu a’lam

Nur Hasim

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *