Waspada Penyakit Akibat Makan Kekenyangan Menurut Imam Ghazali

 Waspada Penyakit Akibat Makan Kekenyangan Menurut Imam Ghazali

Makan dengan Porsi Sedikit, Langkah Sehat ala Rasulullah Saw (Ilustasi Hidayatuna)

HIDAYATUNA.COM – Makanan sudah menjadi kebutuhan pokok manusia, tapi perlu waspada juga karena makan yang mengakibatkan kekenyangan menurut Imam Ghazali bisa menimbulkan penyakit. Meskipun makanan yang masuk ke dalam perut kita termasuk kategori makanan halal.

Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-A’raf: 31 untuk tidak makan berlebihan.

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” [Al-A’raf : 31]

Rasulullah Saw juga bersabda:

مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَات يُقِمْنَ صُلْبَهُ ، فَإِنْ كَانَ لا مَحَالَةَ ، فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ (رواه الترمذي، رقم 2380، وابن ماجه، رقم 3349، وصححه الألباني في صحيح الترمذي، رقم 1939)

“Tidak ada wadah yang dipenuhi anak Adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah anak Adam mengkonsumsi beberapa suap makanan untuk menguatkan tulang rusuknya. Kalau memang tidak ada jalan lain (memakan lebih banyak), maka berikan sepertiga untuk (tempat) makanan, sepertiga untuk (tempat) minuman dan sepertiga untuk (tempat) nafasnya. (HR. Tirmizi, no. 2380, Ibnu Majah, no. 3349, dishahihkan oleh Al-Albany dalam kitab shahih Tirmizi, no. 1939)

5 Penyakit Kekenyangan Menurut Imam Ghazali

Imam Ghazali mencatat ada 5 dari 10 penyakit yang diakibatkan dari kekenyangan, di antaranya ialah sebagai berikut:

1. Keras Hati

Kebanyakan makan menyebabkan hati menjadi keras dan memadamkan cahaya nya. Nabi Muhammad bersabda. “Janganlah kalian membunuh hati dengan banyak makan dan minum, sebab sesungguhnya hati itu seperti tanaman, ia akan mati kalau kebanyakan air.

2. Timbul Gejolak Tubuh

Jika banyak makan minum akan menimbulkan kebimbangan dan gejolak pada anggota tubuh, dan akan menuntun kepada pekerjaan jahil (iseng) dan berlebihan serta kerusakan. Seorang yang kenyang perutnya suka lupa daratan, pandangannya ingin melihat hal-hal yang tak perlu dari yang haram atau akan berlebihan dengan pendengarannya, lisannya, farjinya dan langkah kakinya.

“Tapi di kala lapar, semua anggota tubuhnya akan tentram, tidak berkeinginan untuk mengerjakan perbuatan jahil dengan barang haram dan berlebihan,” kata Imam Ghazali seperti dikutip dari Rupublika.co.id, Rabu (10/3/2021).

Berkata Abu Jafar rahimahullah bahwa perut itu suatu anggota bila ia tidak lapar, akan menjadi kenyang (tenteram) anggota lainnya tidak akan banyak tuntutan, tidak juga ingin ini itu dan lain sebagainya. Demikian jika perut kenyang, maka anggota-anggota lain yang menjadi lapar, banyak permintaan dan rongrongan.

3. Menyempitkan Pengetahuan

Banyak makan akan menyempitkan akal dan pengetahuan serta menghalangi kecerdikan. Hal itu seperti  dikemukakan oleh Ad-Daruquthang Rah.a.

” Bila engkau menginginkan sesuatu dari kebutuhan dunia dan akhirat janganlah engkau makan dahulu sehingga tercapai maksud itu, karena makan itu mengubah fikiran menjadi lesu. Hal ini telah nyata dan dirasakan oleh yang telah mengalaminya.”

4. Malas Beribadah

Banyak makan akan menjadi orang kurang beribadah, karena dengan banyak makan tubuh akan menjadi berat, mata mengantuk, seluruh anggota tubuh lesu walaupun dipaksa tidak dapat berbuat apa-apa lagi, kecuali tidur nyenyak, seperti bangkai yang dibuang.

Banyak makan akan menghilangkan manisnya ibadah. Berkata Abu Bakar Ash Siddiq Ra. “Sejak aku memeluk Islam, belum pernah aku mengenyangkan perutku, karena ingin dapat merasakan manisnya beribadah; belum pernah aku kenyang minum, karena amat sangat rindu kepada Rabbku.”

5. Terjerumus ke dalam Syubhat

Terlalu banyak makan akan menimbulkan bahaya terjerumus kedalam syubhat atau haram, karena barang yang halal itu datangnya kepadamu hanya sekedar menjadi bekal. Nabi SAW bersabda. “Sesungguhnya yang halal itu tidak datang kepadamu melainkan menjadi bekal, dan yang haram itu datangnya kepadamu menjadi bertimbun.”

Redaksi

Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *