Usai Serangan Sipil, Israel Perketat Penjagaan di Beberapa Kota
Pimpinan Revolusi Islam: Perlawanan Rakyat Palestina atas Genosida Sesuai Ajaran Qur’an (Ilustrasi/Hidayatuna)
HIDAYATUNA.COM, Jakarta — Pasukan Pendudukan Israel menggelar operasi dengan penangkapan sejumlah warga Palestina, Kamis (23/12/2021). Belum diketahui pasti penyebab para pasukan itu mencari beberapa orang untuk diadili di penjara Israel.
Tetapi menurut beberapa sumber, Pasukan Pendudukan Israel diserang ketika menyerbu kota Asira al-Qibliya, di selatan Nablus. Sebelumnya mengalami serangan penembakan di Jabal Sobih di kota Beita.
Dengan kejadian itu, Pasukan Pendudukan Israel mencari beberapa orang yang terlibat dalam penyerangan agar segera diadili.
Dalam menggelar operasi penangkapan yang menarget 12 warga, serta melakukan penutupan dan penggerebekan di daerah-daerah terpisah di Tepi Barat. Peristiwa tersebut mengakibatkan sejumlah orang lainnya terluka.
Dari beberapa laporan, Pasukan Pendudukan Israel berhasil menangkap Mufdi Saadeh dan saudaranya Munadil Saadeh, dari Asira al-Shamaliah, di utara Nablus.
Sementara itu Dari Tubas dilaporkan, seorang pemuda bernama Muhammad Nour Bani Odeh. Ditangkap, dan pasukan memukulinya saat menyerbu rumah keluarganya di kota Tammun di provinsi tersebut.
Sedangkan, di Salfit, Momin Marei, Bilal Asi dan Ali Assi dari Qarawat Bani Hassan ditangkap. Dari al-Sila al-Harithiya, Muhammad Mahdi Tahaineh, Muhammad Ahed Tahaineh, dan Fouad Jaradat ditangkap, setelah menyerbu kota.
Pasukan penjajah Israel juga menangkap Mahmoud Mutee’ Salit dari Tulkarm. Muhammad Iyas Shaheen dari Betlehem, dan Imad Hussein Shaheen dari kamp pengungsi Dheisheh di selatan provinsi.
Dengan hal itu, Pasukan pendudukan Israel telah memperketat prosedur militer mereka. Mereka juga menyatakan jalan antara kota Silat al-Dhahr dan Deir Sharaf sebagai zona militer tertutup. Hal ini dengan dalih untuk mengamankan pawai para pemukim pendatang Yahudi yang dimulai pada pukul 1:00 siang.
